Suara.com - Kalangan perbankan diminta harus merubah layanan menjadi serba digital. Supaya bisa bersaing dengan layanan keuangan yang berbasis digital.
Praktisi perbankan Chandra Dwipayana mengatakan, saat ini banyak bank-bank yang dinilai belum memenuhi permintaan nasabah yang serba digital.
Hal ini diperkuat dalam penelitian transformasi digital di sektor perbankan Indonesia ini yang bertajuk Reinventing the Dynamics of Dominant Logic: An Empirical Investigation on the Indonesian Commercial Banks.
"Persaingan yang ada saat ini seiring dengan kemunculan fintech dan super-apps sebagai inovator dan penantang di sektor perbankan," ujar Chandra kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
Doktor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini mengungkapkan, bahwa manajemen puncak memiliki peran penting dalam menyediakan solusi yang lebih cepat dan tepat berdasarkan pengenalan pola untuk memecahkan masalah kompleks selama era transformasi digital.
"Tanpa dynamic dominant logic, perusahaan tidak dapat mempertahankan kebugaran dinamisnya karena kurangnya konseptualisasi bisnis dan keputusan tepat atas alokasi sumber daya yang krtitikal," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta perbankan untuk merubah pelayanan dari konvensional menjadi digital. Hal ini, karena perubahan sikap nasabah yang ingin serba digital dan praktis.
Ia menjelaskan, saat ini nasabah ingin transaksi perbankan di mana saja tanpa perlu harus datang ke kantor cabang. Maka dari itu, ia menggenjot para perbankan untuk segera melakukan digitalisasi pelayanan kepada nasabah.
"Sekarang masyarakat sudah pengennya transaksi hanya melalui Handphone di kamar mandi, kamar tidur, sambil di cafe. Mau buka rekening transfer transaksi lain online semua dari Handphone," ujar Perry.
Baca Juga: Kasus Salah Transfer Puluhan Miliar Rupiah, DPR: Jadi Preseden Buruk Industri Perbankan
Perry memaparkan, saat ini telah banyak perbankan yang merubah layanannya menjadi digital. Namun, lanjutnya banyak juga perbankan yang belum melakukan digitalisasi.
Sehingga, ia kembali menyerukan, perbankan harus prioritaskan layanan digital kepada nasabah.
"Kawan-kawan yang ikut di perbankan saya sudah berkali-kali ayo perbankan (digitalisasi) dan Alhamdulillah sekitar 15 bank sangat agresif melakukan digital banking," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
APBN 2026 Dikaji Ulang, Indonesia Upayakan Penurunan Tarif AS
-
Daftar Aset Emas Lelang KPK: Ini Cara Daftar Lelang Online dan Ikut Bidding
-
Permintaan Tinggi, Pasokan Terbatas: Saatnya ART Diakui Sebagai Pekerja Profesional
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun