Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan proyek Bendungan Pidekso di Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng). Bendungan ini nantinya bisa sebagai irigasi untuk sawah-sawah agar bisa memproduksi padi.
Jokowi menekankan, jika Bangsa Indonesia menginginkan kemandirian pangan, kedaulatan pangan, dan ketahanan pangan dapat tercapai, maka waduk merupakan kuncinya.
"Waduk adalah menjadi kunci, air menjadi kunci. Oleh sebab itu, kita bangun waduk di seluruh provinsi di Tanah Air kita," ujar Jokowi dalam peresmian yang ditulis, Rabu (29/12/2021).
Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, selain untuk irigasi, Bendungan Pidekso juga memberikan manfaat lain bagi masyarakat sekitar.
Salah satunya, bendungan tersebut dapat memberikan nilai tambah sebagai kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal terutama masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan.
"Dengan kehadiran Bendungan Pidekso di Provinsi Jawa Tengah ini diharapkan dapat memiliki dampak positif bagi masyarakat di Provinsi Jawa Tengah, khususnya yang berada di Kabupaten Wonogiri," kata Novel.
Novel menuturkan, PTPP juga bisa menyelesaikan pembangunan proyek bendungan tersebut lebih cepat 12 bulan dari yang ditargetkan.
Untuk diketahui, Bendungan Pidekso yang dimiliki oleh Kementerian PUPR memiliki nilai total nilai kontrak sebesar Rp 739 miliar, di mana pembangunannya dimulai sejak tahun 2014 dan dapat diselesaikan lebih cepat 12 bulan dari yang ditargetkan.
Bendungan ini memiliki kapasitas penampungan sebesar 25 juta meter kubik dengan luas genangan 232 hektare. Bendungan Pidekso memiliki tinggi 44 meter.
Baca Juga: Resmikan Bendungan Pidekso, Jokowi Sebut Air Kunci Ketahanan Pangan
Kehadiran Bendungan Pidekso ini diharapkan dapat mereduksi banjir sebesar dari 349 meter kubik per detik menjadi 311 meter kubik per detik.
Selain itu, kehadiran bendungan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 1.500 hektare dan menghasilkan air baku sebesar 300 liter per detik.
Tidak hanya itu saja, bendungan yang terletak pada aliran Sungai Bengawan Solo tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai tujuan pariwisata di Kabupaten Wonogiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!