Suara.com - Pengembangan kawasan terpadu Amesta Living Surabaya mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat. Unit-unit rumah yang dipasarkan pada penjualan perdana Amesta Living, seluruhnya terserap konsumen.
Amesta Living bahkan harus membuka tambahan satu blok baru untuk memenuhi tingginya minat konsumen terhadap produk hunian yang inovatif ini.
Amesta Living merupakan proyek pengembangan kawasan terpadu yang dikembangkan oleh PT Graha Abdael Sukses (GAS), perusahaan hasil kolaborasi antara PT Intiland Development Tbk (DILD) dengan PT Abdael Nusa.
Kesuksesan penjualan ini memberikan signal positif mengenai tren pemulihan minat beli dan investasi properti masyarakat saat ini.
Pada peluncuran perdana akhir tahun lalu, Perseroan berhasil memasarkan sebanyak 259 unit rumah hanya dalam tempo satu hari. Pada penjualan perdana ini Perseroan berhasil membukukan marketing sales senilai Rp318 miliar.
Direktur Pemasaran Intiland untuk Surabaya Harto Laksono dari awal sudah memperkirakan penjualan perdana ini akan sukses karena keunggulan konsep Amesta. Ternyata minat beli konsumen melebihi ekspektasi sehingga penjualan melampaui target yang ditetapkan.
Ia mengungkapkan bahwa pada peluncuran perdana tersebut, Perseroan awalnya hanya menawarkan sebanyak 200 unit rumah. Namun karena seluruh unit terserap pasar dan minat beli konsumen masih sangat tinggi, Perseroan akhirnya membuka satu blok baru untuk memenuhi permintaan para konsumen.
“Kami memberikan apresiasi atas kepercayaan para konsumen kepada Amesta Living. Karena jumlah permintaan sangat tinggi dan stok unit sudah habis, Kami akhirnya membuka satu blok lagi untuk memenuhi keinginan konsumen untuk tinggal dan berinvestasi di Amesta Living,” ujarnya ditulis Rabu (5/1/2022).
Amesta Living merupakan pengembangan kawasan mixed-use terpadu seluas 60 hektare yang lokasinya sangat strategis di Nol Outer East Ring Road (OERR) atau Jalan Lingkar Luar Timur Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Intensif Pajak Properti Diperpanjang, Pengembang Sayangkan Cuma 6 Bulan
Kawasan ini menyediakan beragam kebutuhan properti masyarakat, mulai dari hunian, SOHO, ritel, komersial, hingga lifestyle mall.
Mulai diperkenalkan sejak bulan November 2021, Amesta Living merupakan salah satu proyek strategis untuk pengembangan properti secara jangka panjang.
Pesatnya pengembangan kawasan Surabaya Timur menjadi salah satu pertimbangan para konsumen memilih untuk membeli unit-unit rumah di Amesta Living.
Menurut Harto Laksono pengembangan Amesta Living merupakan langkah strategis sekaligus bentuk komitmen perseroan untuk memperkuat pasar properti di Surabaya. Masyarakat dan konsumen juga dinilai sangat jeli membaca ceruk pasar dan potensi pengembangan kawasan Surabaya secara jangka panjang.
“Melihat animo serta minat masyarakat terhadap Amesta Living ini menjadi pondasi baru bagi Perseroan untuk memperkuat pangsa pasar pengembangan kawasan terpadu di Surabaya Timur. Kami optimistik Amesta Living akan sukses dan menjadi solusi kebutuhan masyarakat terhadap kawasan hunian yang ideal,” kata Harto Laksono.
Hans Wibisono Direktur Utama GAS menjelaskan hasil penjualan yang ada saat ini merupakan pencapaian luar biasa di tengah tengah situasi masa pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Kembalinya minat beli konsumen menjadi momentum berharga sekaligus melahirkan optimisme bagi para pelaku industri properti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya