Suara.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY menyebut, tingkat reservasi penginapan sejak awal tahun hingga kini terpantau stabil dan naik. Hal ini cukup menarik, pasalnya, biasanya menjadi “low season” untuk pelaku industri pariwisata.
“Ada fenomena baru. Jika biasanya Januari dan Februari itu 'low season' dengan tingkat reservasi yang rendah, maka pada awal tahun ini justru cukup tinggi,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Kamis (6/1/2021).
Menurut dia, tingkat reservasi hotel pada Januari dan Februari rata-rata mencapai 42,5 persen.
“Kami tetap bersyukur karena reservasi cukup baik di bulan-bulan yang biasanya 'low season'. Terlebih, prediksi kami untuk okupansi saat libur akhir tahun meleset,” kata Deddy.
Sebelumnya, PHRI DIY memperkirakan tingkat okupansi hotel pada libur akhir tahun bisa mencapai 80 persen, namun hanya dapat terealisasi sekitar 60 persen.
“Ternyata, wisatawan banyak yang baru datang pada Januari dan Februari karena pada akhir tahun ada larangan cuti untuk ASN. Mereka memilih mengalihkan libur di awal tahun. Jadi ada pemerataan okupansi,” katanya.
Wisatawan rata-rata melakukan reservasi untuk dua hari. “Sebagian besar adalah keluarga tetapi ada juga yang rombongan besar,” katanya.
Reservasi pada Januari dan Februari didominasi wisatawan asal Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta dan wisatawan asal luar Jawa seperti dari Lampung dan Kalimantan Timur.
Dengan catatan ini, Deddy memastikan akan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga kasus yang cukup rendah di DIY bisa terus ditekan.
Baca Juga: Geger Alun-alun Utara Dijual Secara Virtual, Ini Kata Pakar TI UGM Tentang Dunia Metaverse
“Wisatawan tetap harus diedukasi untuk selalu menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai euforia dengan penularan kasus yang turun,” katanya.
Pihaknya memastikan, harga sewa kamar hotel tetap normal. Hotel bintang menerapkan harga kamar seperti tahun lalu sehingga bisa mengangkat hotel non bintang dan bintang dua ke bawah.
“Strategi pemasaran kami pun tetap sama. Branding-nya adalah wisata di Yogyakarta yang aman, sehat, dan nyaman. Protokol kesehatan sangat penting,” pungkasnya
Berita Terkait
-
Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Sulawesi Utara Menurun
-
Diserbu Wisatawan, Kampung Turis Pangandaran Panen Berkah
-
Korban Hanyut di Pantai Glagah Berhasil Dievakuasi, Jenazah Ditemukan Pemancing
-
Viral Kolam Wisata Air Sabda Alam Garut Jadi Lautan Manusia, Nyaris Tak Bisa Gerak
-
Geger Alun-alun Utara Dijual Secara Virtual, Ini Kata Pakar TI UGM Tentang Dunia Metaverse
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun