Suara.com - Ide Presiden Joko Widodo yang mendorong perbankan lebih terbuka dalam menyediakan modal kredit ataus pinjaman untuk mahasiswa kurang mampu ditanggapi oleh pendidik sekaligus pengamat antar agama, Laily Fitry.
Menurut dia, seharusnya warga negara berhak atas pendidikan, sesuai dengan UUD 1945. Ia juga menyoroti student loan di Ammerika Serikat yang dianggap sebagai akar kemiskinan generasi muda.
"Di amrik sini student loan dianggap sebagai salah satu momok terbesar yang jadi struktur dan akar kemiskinan orang-orang muda. Jangan tergiur dengan tampilannya yang seakan 'mendukung pendidikan'. UUD sendiri telah jelas: Warga negara berhak mendapat (bukan membeli) pendidikan," cuitnya melalui akun Twitter @/MahameruLee.
Ia juga menyampaikan pendapatnya tentang Student Loan yang dianggap tidak sepenuhnya menguntungkan.
"Utang dengan bentuk skema apapun, namanya tetap utang, beban keuangan masa depan yang buat level gaji seseorang di masa depan tak cukup untuk dirinya dan orang-orang yang harus ia tanggung," ujarnya lagi.
Banyak kawan sejawat, lanjut dia, yang sebelumnya memilih Student Loan, mengaku tidak bahagia karena tuntutan hutang yang harus mereka bayar.
"Banyak orang di Amerika bekerja berpuluh-puluh tahun setelah mereka lulus dengan prestasi membanggakan. Tapi mereka tidak mampu beli rumah, apartemen dan bahkan tidak mampu menabung. Hanya karena mereka masih harus bayar hutang berpuluh-puluh tahun lalu," ujar dia.
Secara tegas ia juga menjelaskan bahwa tidak ada poin positif dari skema student loan yang belakangan makin banyak diperbincangkan.
"Pendidikan adalah hak, bukan barang kepemilikan yang harus dibeli," tutup dia.
Baca Juga: Detik-Detik Rombongan Presiden Jokowi Beri Akses Jalan Ambulans untuk Melintas, Salut!
Sejatinya, hal ini sudah mencuat sejak 2018 silam saat Presiden Jokowi meminta perbankan menyediakan model kredit atau pinjaman kepada pelajar kurang mampu.
“Saya ingin memberi PR kepada bapak ibu sekalian dengan yang namanya student loan atau kredit pendidikan,” ungkapnya saat bertemu dengan para pimpinan bank umum Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Berita Terkait
-
Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK oleh Dosen UNJ Terkait Dugaan KKN
-
Detik-Detik Rombongan Presiden Jokowi Beri Akses Jalan Ambulans untuk Melintas, Salut!
-
Ganjar Pajang Foto Bareng Jokowi di IG, Caption yang Ditulis Bikin Warga Jateng Kegirangan
-
Keren! Rombongan Jokowi Menepi Beri Akses Jalan Mobil Ambulans di Grobogan
-
Foto Jokowi Diedit Pakai Bikini, Pengunggah: Nggak Ada yang Berani Tangkap Gue
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Cara Mendapatkan Promo Shopee 12.12, Trik Jitu Biar Gak Kehabisan Diskon
-
Harga Tiket Pesawat Meroket Meski Pemerintah Bilang Ada Diskon Nataru, Apa yang Terjadi?
-
Progres Pemulihan Listrik Pasca-Bencana: Aceh 33 Persen
-
OJK Proses Izin Dua Calon Lembaga Bursa Aset Kripto, Siapa Saja?
-
Diminta OJK Perbanyak Porsi, Proyeksi Keuangan Hijau Bakal Naik pada 2026
-
Mentan Amran: Korban Bencana Sumatra Harus Dibantu, Negara Memanggil!
-
Rupiah Masuk Zona Hijau, Dolar Amerika Loyo ke Rp16.667
-
IHSG Bergerak 2 Arah di Awal Sesi Hari Ini, Tapi Cenderung Melemah
-
Harga Emas Antam Meroket Lagi Hari Ini, Jadi 2.453.000 per Gram
-
Lewat AIIR, Indonesia Serius Tingkatkan Kepercayaan Investor Asing di Pasar Modal