Suara.com - Co-Chair Digitalization Taskforce B20 2022 sekaligus President & CEO Ericsson Börje Ekholm menyebut, masyarakat dunia harus mengatasi kesenjangan digital demi mendorong dan mewujudkan digitalisasi yang inklusif.
"Setahun setelah B20 Italia; manfaat penuh digital bertumbuh. Itu berarti kesenjangan antara mereka yang terhubung dan mereka yang tidak terhubung juga telah tumbuh. Setengah dari populasi dunia tidak – dan tidak pernah – online," kata Ekholm dikutip dari keterangannya pada Minggu (30/1/2022).
"Mengatasi kesenjangan digital harus lebih difokuskan tahun ini. Kita perlu memastikan bahwa infrastruktur digital berperforma tinggi tersedia untuk market maju dan berkembang. Hal ini adalah faktor utama untuk Gugus Tugas (Taskforce)," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, infrastruktur ini memungkinkan teknologi eksponensial seperti 5G, AI, VR untuk berkembang, membuka hal yang diketahui dan tidak diketahui, hal yang dapat mendukung inklusi dan pertumbuhan berkelanjutan.
Adapun B20 digitalization taskforce tahun lalu mendeklarasikan "transformasi digital adalah pendorong utama pembangunan ekonomi, tonggak mendasar dalam memerangi perubahan iklim, dan pendorong inklusi sosial yang kuat", yang Ekholm nilai masih relevan pada hari ini.
Sebanyak 60 persen dari PDB global diperkirakan akan diaktifkan oleh digitalisasi tahun ini. Penelitian Ericsson menunjukkan bahwa teknologi digital memiliki potensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global hingga 15 persen pada tahun 2030.
Lebih lanjut, pada tahun 2030, Ekholm memperkirakan bahwa dua pertiga tenaga kerja dunia akan bergantung pada konektivitas 5G.
"Kita dapat memiliki semua teknologi di dunia, tetapi jika orang tidak tahu cara menggunakannya, itu tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk berupaya mengatasi kesenjangan keterampilan digital dan mendukung inklusi digital," kata dia.
Literasi dan keterampilan adalah penghalang terbesar untuk akses internet di Afrika, Amerika Latin, Asia Timur dan Selatan, menurut penenelitian GSMA pada 2019.
Baca Juga: Digitalisasi Desa Itu Sudah Sebuah Kewajiban, Bukan Pilihan
"Program Ericsson Educate adalah salah satu kemitraan tersebut. Berlokasi di beberapa negara dan bermitra dengan sekolah, universitas, dan pusat pembelajaran komunitas lokal, program ini bertujuan untuk berbagi kompetensi yang kami miliki secara lebih luas, menangani tuntutan keterampilan penting yang dibutuhkan oleh tenaga kerja masa depan," paparnya.
"Pada B20 ini, mari kita sebagai komunitas bisnis, bekerja untuk menemukan jawaban yang baik untuk penyamaan keterampilan ini. Dengan demikian, kami dapat mendukung inklusi digital. Partisipasi adalah kunci pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi kita semua," tutupnya.
Berita Terkait
-
UMKM Kini Bisa Membuat Website Sendiri, Biayanya Mulai dari Rp 5.000
-
Genjot Kunjungan Wisata, Disbudpar Kenalkan Digitalisasi Desa Wisata Sumsel
-
Kominfo Angkat Isu Digital di G20 Demi Atasi Kesenjangan
-
Ericsson Menggugat Apple Soal Lisensi Paten 5G di iPhone
-
Digitalisasi Desa Itu Sudah Sebuah Kewajiban, Bukan Pilihan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T