Suara.com - Harga emas melesat ke level tertinggi hampir dua pekan pada perdagangan Selasa, para investor memburu logam kuning tersebut usai meningkatnya kekhawatiran laju inflasi dan ketegangan Rusia-Ukraina.
Mengutip CNBC, Rabu (9/2/2022) harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.827,86 per ounce setelah menyentuh level tertinggi sejak 26 Januari, yakni USD 1.828,12 per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,3 persen menjadi USD1.827,90 per ounce, menjelang data inflasi AS yang akan dirilis Kamis.
"Ada lebih banyak pendekatan wait-and-see dengan beberapa data yang lebih besar bakal dirilis pekan ini. Emas menunjukkan itu membentuk support besar-besaran di kisaran USD1.800 dan ini akan menjadi minggu yang penting bagi logam kuning," kata Edward Moya, analis OANDA.
Harga emas terjebak dalam kisaran perdagangan yang terbatas sejak awal tahun, tertahan di antara meningkatnya kekhawatiran inflasi dan melesatnya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve.
"Jika data (inflasi) aktual sesuai ekspektasi atau lebih tinggi, dolar akan menguat bersama imbal hasil US Treasury, meninggalkan emas dengan tekanan penurunan yang substansial," ujar analis DailyFX, Warren Venketas.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, yang meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Suku bunga yang lebih tinggi juga mendorong dolar, menekan logam mulia yang dihargakan dalam greenback.
Ketegangan Rusia-Ukraina akan tetap meningkat meski ada optimisme dari Presiden Prancis Macron, kata Moya.
Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,3 persen membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun.
Baca Juga: Marc Marquez Mendarat di Bandara Internasional Lombok: Amankan, Amankan, Amankan!
Sementara itu harga logam mulia lainnya, perak naik 0,9 persen menjadi USD 23,19 per ounce, platinum melonjak 1,4 persen menjadi USD 1.034,36 per ounce, sementara paladium turun 0,2 persen menjadi USD 2.258,87 per ounce.
Berita Terkait
-
Trump Ancam Putin: Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Perang Berlanjut
-
On This Day: Lahirnya Bintang Ukraina Andriy Shevchenko, Legenda AC Milan
-
Nyaris Mati saat Perang Lawan Ukraina, TNI Ogah Peduli Nasib Satria Kumbara, Kenapa?
-
Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau
-
Trump dan China Dukung Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Eropa Masih Skeptis
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Rincian PMK No 72 Tahun 2025, Insentif Pajak untuk 5 Industri dan Pariwisata
-
IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis