Suara.com - Mahalnya harga kedelai dalam beberapa waktu belakangan membuat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo angkat suara. Dia mengklaim, pihaknya kesulitan menggenjot produksi kedelai dalam negeri karena anggaran yang dipangkas imbas akibat kebijakan refocusing karena pandemi Covid-19.
Imbasnya, kebutuhan kedelai dalam negeri harus dipenuhi dari importasi sebanyak 2,4 juta ton.
"Karena anggaran kita turun dan itu sudah diputuskan dalam rapat dengar pendapat. Kemarin tidak mungkin kita naikan dengan anggaran yang turun," kata Syahrul saat rapat dengan Komisi IV DPR, Senin (14/2/2022).
Asal tahu saja, pada tahun ini, Kementan menargetkan bisa memproduksi satu juta ton kedelai, angka ini mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan tahun 2021 yang hanya 200 ribu ton.
Faktor lainnya yang membuat harga kedelai tinggi, dikarenakan petani dalam negeri tidak terlalu tertarik untuk menanam kedelai karena harga jual yang murah.
"Kenapa impornya lebih besar karena harga di luar jauh lebih murah, sementara petani kita baru bisa untung kalau dibeli di atas Rp 6 ribu sampai Rp 7 ribu per kilo, barulah dia akan untung," katanya.
Masih menurut Syahrul, persoalan kedelai memang menjadi tantangan tersediri bagi Kementan, apalagi kedelai masuk komoditas nonlarangan terbatas (lartas).
"Saya berharap ini bisa dibunyikan juga karena tanpa lartas kita tetap mendapatkan impor kedelai yang mungkin saja dari GMO (rekayasa genetika) itu, padahal kita di sini Walhi bener-benar memerangi gunakan itu," tuturnya.
Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, DPR Semprot Mentan Syahrul Yasin Limpo
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Menhub Ungkap Alasan Kapal Wisata KM Putri Sakinah Labuan Bajo Diizinkan Berlayar
-
BI-Rate Tak Pakai JIBOR dan Beralih ke INDONIA per Januari 2026, Ini Dampaknya
-
OJK Koordinasi dengan PPATK untuk Blokir Rekening Dana Syariah Indonesia
-
Proyeksi Harga TOBA di Tengah Aksi Buyback 790 Juta Lembar Saham
-
Target Harga CDIA Tahun 2026, Katalis Sahamnya Sudah Muncul di Penghujung 2025
-
Zulhas Bongkar Kondisi Dapur Jelang Tahun Baru: Harga Pangan di Cimahi Dijamin 'Tenang'?
-
Produksi Minyak Naik, Bahlil Sebut Ada Pihak Terusik
-
Bea Cukai Berbenah Usai Diancam Purbaya: Pecat 27 Pegawai, Sanksi 33 Orang
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance Gratis untuk Dioperasikan Polisi di Serang
-
Alasan ASN Wajib Laporkan Aktivitas Kerja Harian via E-Kinerja BKN