Suara.com - Industri keuangan jadi salah satu yang terdampak di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun di saat bersamaan beragam inovasi turut hadir, seperti Fintech hingga desentralisasi finansial, yang bisa dibilang jadi produk keuangan teranyar.
Lantas apakah arti dari desentralisasi finansial itu sendiri? Melansir The Conversation, desentralisasi finansial atau yang biasa disingkat menjadi DeFi adalah sistem keuangan yang lebih cepat dan mudah.
Desentralisasi finansial juga berkaitan dengan mata uang kripto alias cryptocurrency, yang bekerja dalam sistem blockchain. Secara sederhana, desentralisasi finansial atau DeFi akan berpengaruh di hampir banyak industri keuangan salah satunya adalah industri Fintech.
Pada gelaran Fintech Asia Summmit 2022 yang berlangsung secara online pada Kamis (20/1), dihadiri oleh berbagai profesional di bidang keuangan dan Fintech, tentunya. Menariknya lagi, pada ajang tersebut IOV Labs pun mengusung RSK Blockchain ke dalam industri Fintech.
Ajang Fintech Asia Summit 2022 dihadiri oleh berbagai pembicara dari berbagai profesional keuangan dan industri Fintech. Salah satunya adalah Eddy Travia selaku Regional Director Asia-Pasific dari IOV Labs.
Dalam rilisnya, IOV Labs menjelaskan bahwa Asia Pasifik jadi salah satu pasar terbesar dan yang paling krusial untuk industri Fintech.
Eddy Trivia pun menjelaskan terkait pentingnya desentralisasi finansial, bitcoin dan apa itu RSK Blockchain dari IOV Labs, yang bisa berkontribusi pada masa depan Fintech.
“Sebuah kehormatan bisa berbicara tentang desentralisasi finansial di dalam ekosistem bitcoin, melalui teknologi RSK Blockchain di Fintech Asia Summit 2022,” kata Eddy Travia ditulis Rabu (16/2/2022).
Ia pun melanjutkan, “Ajang ini diselenggarakan dengan sangat baik, dengan banyaknya peserta yang aktif dan beberapa di antaranya adalah orang yang sudah ada di dalam industri Fintech dan blockchain,”
Baca Juga: Kemendag Siap Sinergi dengan Kemenkeu, BI dan OJK untuk Atur Aset Kripto
Lebih lanjut, Ia juga menggambarkan betapa pentingnya desentralisasi finansial, termasuk apa saja kelebihan dari mata uang kripto seperti bitcoin. Terlebih dengan RSK Blockchain membuat bitcoin bisa digunakan di berbagai platform smart contract.
Selain bisa digunakan di berbagai platform smart contract di seluruh dunia, ekosistem bitcoin dalam RSK Blockchain juga memiliki beberapa kelebihan dan atau keuntungan lain seperti quick payment dan skalabilitas yang tinggi untuk mengakomodasi permintaan. Itu artinya penggunaan bitcoin akan lebih cepat dan mudah bagi banyak orang.
Sementara itu Dhinesh Kumar selaku CEO dan pendiri dari Point to Business Services dan sekaligus Head of Global Events di Fintech Asia, juga merasakan krusialnya dukungan dari IOV Labs dengan mengusung RSK Blockchain ke dalam industri Fintech.
Terlebih IOV Labs adalah silver sponsor pada ajang Fintech Asia Summit 2022, yang memperlihatkan keseriusan mereka pada masa depan industri Fintech.
“Terima kasih untuk dukungan dari IOV Labs, termasuk dukungan terhadap visi Kami terkait dengan industri Fintech,” kata Dhinesh Kumar.
Ia menambahkan, “Dukungan IOV Labs menjadi sangat penting, dan memungkinkan kita untuk memberikan pelayanan kepada komunitas Fintech dan membantu mereka untuk meningkatkan keuntungan sekaligus kepuasan pelanggan melalui berbagai inovasi,”
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Begini Nasib BUMN Sakit di Tangan Danantara
-
Layanan Digital Makin Tinggi, Bank Mandiri Hasilkan Fee Based Income Rp 5,48 Triliun
-
Pertama Kalinya Setelah Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi China Melambat
-
Soal Popok Bayi Kena Cukai, DJBC Buka Suara
-
Tak Hanya Soal Bisnis, Danantara Beri Tugas Penting ke Dua Direksi Ekpatriat Garuda Indonesia
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Bumi Berseru Fest 2025: Telkom Umumkan 42 Inovator Terbaik, Eco Produk sampai Teknologi Hijau
-
Efisiensi Meningkat: BPPTD Mempawah Pangkas Biaya Perawatan 30% Berkat Antares Eazy
-
BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas, Harga Jadi Terjangkau?