Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung program Local Currency Settlement (LCS) atau penggunaan uang lokal dalam transaksi bilateral antar negara.
Menurut dia penggunaan mata uang lokal akan memberikan manfaat yang cukup besar dalam perekonomian suatu negara.
"Diharapkan stabilitas makro akan semakin kuat dan berkelanjutan, tidak hanya masing-masing negara tetapi secara global," kata Sri Mulyani dalam Finance Track Main & Side Event February Series G20 secara virtual, Rabu (16/2/2022).
LCS sendiri adalah penyelesaian transaksi bilateral yang dilakukan oleh pelaku usaha di Indonesia dan negara mitra dengan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara.
Data Bank Indonesia (BI) sendiri mencatat nilai transaksi menggunakan LCS terus meningkat seiring bertambahnya jumlah negara mitra, yang saat ini sebanyak 4 mitra yaitu China, Thailand, Malaysia dan Jepang.
BI melaporkan nilai transaksi LCS Indonesia sepanjang tahun lalu melesat 217 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi USD2,53 miliar atau Rp 36,18 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300.
BI mencatat mayoritas penggunaan LCS untuk transaksi interbank yang mencakup 50 persen dari total transaksi tahun lalu. Penggunaan LCS untuk perdagangan mencakup 35 persen dari total transaksi, disusul penggunaan untuk remitansi sebesar 14 persen dan investasi secara langsung sebesar 1 persen.
"Tujuan LCS untuk mengurangi hubungan dalam satu mata uang tunggal terutama dolar AS. Hal ini diharapkan semakin stabilnya hubungan perdagangan dan investasi antar negara termasuk Indonesia dengan negara ASEAN," jelasnya.
Selain itu kata Sri Mulyani manfaat yang lainnya tentu biaya transaksi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan mata uang dolar.
Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Mendadak Telepon Jokowi, Ada Apa?
"Biaya transaksi lebih murah karena tidak perlu atau dalam hal ini pedagang tidak perlu mengubah mata uang menjadi dolar AS," terang Sri Mulyani.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025