Suara.com - Kementerian PUPR terus menjalankan program pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Dengan progres pembangunan yang sudah mencapai 76%, rencananya, proyek dengan total investasi Rp 1,94 triliun tersebut dibuat khusus sebagai bagian dari pengendalian banjir kota Manado dan akan rampung pada Agustus 2022.
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen SDA Kementerian PUPR, Airlangga Mardjono mengatakan tujuan lain pembangunan bendungan Kuwil Kawangkoan adalah sebagai penyedia air baku yaitu sebesar 4500 liter per detik, dimana air ini diperuntukkan bagi kota Manado, Airmadidi, Bitung dan Minahasa Utara. Selain itu bendungan ini juga difungsikan sebagai pengendalian banjir, energi 1,4 mega watt, konservasi dan destinasi pariwisata.
“Untuk pariwisata, karena di depan bendungan ini ada Waruga yang merupakan ciri khas adat istiadat disini yang tetap kita jaga. Selain itu, nanti akan ada daerah genangan tentunya itu akan memberikan landscape yang berbeda dari sebelumnya, yang tadinya daratan jadi perairan, itu yang bisa kita manfaatkan dari beberapa sudut yang ada di sekitar sini. Pusat pariwisata sendiri akan ada di Waruga dan salah satu tempat yang dimanfaatkan untuk umum, nanti akan kita sekat, ada daerah yang bisa digunakan untuk umum, ada daerah yang kita batasi untuk keamanan bendungan,” papar Airlangga pada media di kawasan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Sulawesi Utara, Kamis (24/2/2022).
Ia menegaskan bendungan ini cukup efektif untuk mencegah banjir bandang di kota Manado karena pelimpahan airnya dilengkapi dengan pintu. “Jadi ada bendungan yang berpintu dan tidak berpintu, kalau fungsi pengendalian banjir kita dorong di pasang pintu, jadi nanti pada saat awal musim penghujan itu muka air waduknya bisa kita turunkan kalau berpintu,” ungkap Airlangga.
Selain Kuwil Kawangkoan, Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan satu bendungan lainnya di Sulawesi Utara yaitu Bendungan Lolak yang terletak di Bolaang Mongondow. “Progresnya lebih maju dari ini (Kuwil Kawangkoan) dan akan lebih dulu di isi (air), itu kita targetkan bulan Mei tahun ini kita mulai impounding dan mudah-mudahan tidak terlalu lama karena disini curah hujannya tinggi,” terang Airlangga.
Bendungan Lolak sendiri memiliki fungsi irigasi, dan energi yang lebih besar yaitu 2,34 Mega Watt. “Dari pengalaman 1 hektare itu kurang lebih 1 mega, tapi kita ada batasan, di regulasinya membatasi 5% dari luas genangan pada saat muka air normal,” ucap Airlangga.
Berita Terkait
-
Rumah hingga Kandang Sapi Terkena Proyek Tol Solo-Jogja, Mbak Tantri Mendadak Jadi Miliader Muda
-
Belum Tahan Tersangka Kasus Korupsi Proyek Gereja Kingmi di Papua, Begini Alasan KPK
-
Pengusaha Papua Kesal, Mau Kerja Proyek Pemerintah Harus Dapat Persetujuan Anggota DPRD
-
Giliran Staf Administrasi Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Proyek Jalan Bengkalis
-
Gubernur Edy Rahmayadi Bandingkan Jumlah Bendungan di Sumut dengan Jawa
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable