Suara.com - Siapa negara terkaya di Asia Tenggara? Jawabannya tentu saja negara dengan ekosistem industri terbesar di Asia Tenggara. Negara itu adalah Singapura.
Negeri Singa dinobatkan sebagai negara terkaya di Asia Tenggara pada 2021 dengan pendapatan per kapita mencapai 59.797 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp837 juta. Pendapatan ini jauh mengungguli negara-negara Asia Tenggara lain.
Di posisi kedua negara terkaya di Asia Tenggara ditempati oleh Brunei Darussalam. Namun, pendapatan per kapitanya hanya separuh dari pendapatan Singapura. Kekayaan Singapura ini cukup beralasan. Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia dan Malaysia ini menguasai teknologi sehingga menjadikan sektor industri dan sebagai tumpuan pendapatan.
Ada tiga alasan utama Singapura lebih berfokus pada industri dan perdagangan. Pertama Singapura tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang memadai.
Negara yang kecil membuat lahan pertanian dan hasil bumi menjadi sangat minim di Singapura. Oleh sebab itu, pemerintah negara ini mengandalkan sektor yang bisa dibuat oleh manusia sebagai objek penopang ekonomi.
Alasan kedua sumber daya manusia (SDM) Singapura sangat unggul dan menguasai bidang-bidang industri. Pendidikan yang maju juga menjadi faktor penting untuk pengembangan industri di Singapura. Sekolah dan universitas memiliki jurusan yang bisa menopang kebutuhan industri di masa depan, yakni teknologi informasi, teknik, dan manajemen industri.
Alasan ketiga, letak geografis Singapura sangat strategis untuk lalu lintas perdagangan dunia. Pelabuhan di Singapura merupakan salah satu pelabuhan terpadat di dunia. Hal ini memudahkan Singapura untuk melakukan ekspor-impor barang. Iklim tropis juga memudahkan aktivitas penduduk karena tidak banyak menyesuaikan dengan kondisi cuaca.
Pendapatan yang tinggi membuat Singapura bisa mapan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, kesejahteraan sosial, dan fasilitas kesehatan. Singapura berhasil meredakan gelombang pandemi Covid-19 dan mulai melonggarkan perbatasan sejak akhir tahun 2021 lalu.
Kini kehidupan berangsur menjadi normal di sana. Perjalanan dari sejumlah negara ke Singapura tak perlu lagi melewati masa karantina. Syarat utamanya cukup sudah divaksin lengkap dan dinyatakan negatif Covid-19 saat kedatangan. Pembukaan kembali lalu lintas antarnegara diharapkan mampu memulihkan ekonomi.
Baca Juga: Besok Wisatawan Singapura Datang ke Batam, Nongsa Sensation Sediakan Paket Wisata Khusus
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Ansar Ahmad: Wisman Travel Bubble ke Kepri Masih Dibatasi 500 Orang Per Hari
-
Desainer Indonesia Disebut Pesan Organ Tubuh Manusia Untuk Karyanya, Polisi Brasil Ungkap Kasus ini
-
Wisatawan Travel Bubble dari Singapura Langsung Pesan Ayam Penyet dan Nasi Padang Saat Tiba di Batam
-
Sebanyak 28 Wisatawan Travel Bubble dari Singapura Tiba di Nongsa Batam
-
Besok Wisatawan Singapura Datang ke Batam, Nongsa Sensation Sediakan Paket Wisata Khusus
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi