Suara.com - Operasi militer Rusia atas Ukraina terus berdampak ke berbagai sektor. Kini, semakin banyak perusahaan terkemuka Amerika Serikat termasuk Apple Inc, Google, Ford, Harley-Davidson dan Exxon Mobil yang mengurangi aktivitas mereka di negara itu.
Bahkan, Apple hingga Google mengancam akan hengkang dari Rusia. Pada Rabu (2/3/2022) pagi (berdasarkan WIB), Apple menghentikan penjualan iPhone dan produk lainnya di Rusia dan membuat perubahan pada aplikasi Maps untuk melindungi warga sipil di Ukraina.
"Kami sangat prihatin dengan invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung semua orang yang menderita akibat kekerasan itu," kata keterangan resmi Apple dikutip dari Reuters.
Tidak hanya Apple, Google Alphabet Inc saat ini sudah menghapus negara Rusia dari penerbit berita mereka, dan Ford Motor dengan tiga pabrik patungan di Rusia mengatakan kepada mitra manufaktur Rusia bahwa mereka menangguhkan operasi di negara itu.
Bersamaan dengan keputusan itu, produsen sepeda motor Harley-Davidson Inc juga menangguhkan pengiriman sepeda motornya.
"Ford sangat prihatin dengan invasi ke Ukraina dan ancaman yang dihasilkan terhadap perdamaian dan stabilitas. Situasi telah memaksa kami untuk menilai kembali operasi kami di Rusia," kata petinggi Ford.
Exxon Mobil Corp juga berencana menghentikan operasi di Rusia dan mengambil langkah untuk keluar dari usaha Sakhalin-1, mengikuti langkah raksasa energi Inggris Shell Plc dan BP, investor asing terbesar Rusia.
"Kami menyesalkan tindakan militer Rusia yang melanggar integritas wilayah Ukraina dan membahayakan rakyatnya," kata petinggi Exxon, seraya menambahkan bahwa pihaknya tidak akan berinvestasi di Rusia.
Tidak ingin ketinggalan, Boeing menangguhkan layanan suku cadang, perawatan, dan dukungan teknis untuk maskapai Rusia, tulis seorang reporter Politico di twitter.
Baca Juga: Dilarang Tampil, Rusia Dipastikan Kehilangan Gelar Piala Davis dan Piala Billie Jean King
Pembuat pesawat berbasis di AS itu, menangguhkan operasional besar di Moskow dan juga akan menutup sementara kantor di Kyiv, kata tweet itu. Meski demikian Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pembatasan dari Barat telah memukul keras ekonomi Rusia, dengan mata uang rubel jatuh sebanyak sepertiga ke rekor terendah. Isolasi keuangan meningkat karena perusahaan pelayaran mengatakan mereka tidak akan melayani pelabuhan Rusia.
Berita Terkait
-
Ingin Ikut Berjuang Bela Ukraina, 70 Pria Jepang Daftar Jadi Sukarelawan
-
Sejarah Chechnya, Republik Otonom Bagian Federasi Rusia dengan Mayoritas Muslim
-
Presiden AS Sindir Kepemimpinan Vladimir Putin: Gegara Dia Ekonomi Rusia Terguncang
-
Dilarang Tampil, Rusia Dipastikan Kehilangan Gelar Piala Davis dan Piala Billie Jean King
-
Badan Tenis Internasional Bersatu Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
Terkini
-
Apa Itu Reversal Rekening? Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Danai Proyek Peternakan Ayam Rp 20 Triliun, Danantara Mau Lapor ke DPR
-
Alasan Danantara Mau Biayai Pembangunan Peternakan Rp 20 Triliun
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Strategi Menabung untuk Pendidikan Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua Bijak
-
Soal Utang Kereta Cepat, COO Danantara: Kami Tanggung Jawab Operasional
-
Merger 3 Anak Perusahaan Pertamina, Ditargetkan Rampung 1 Januari 2026
-
Cara Mengajukan Pinjaman di Pegadaian, Mudah dan Cepat untuk Kebutuhan Dana Mendesak
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri