Suara.com - Mahalnya harga daging sapi akhir-akhir ini membuat para pedagang melakukan aksi mogok berjualan. Alhasil ketersedian pasokan daging sapi untuk masyarakat pun terganggu.
Meski begitu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan secara keseluruhan ketersediaan daging dan sapi untuk bulan Maret, April hingga Mei mencukupi.
"Baik dari sapi bakalan, sapi pedaging yang siap potong maupun daging beku," kata Nasrullah dalam keterangan persnya, Jumat (4/3/2022).
Menurut Nasrullah, pihak Kementan sudah siap untuk memfasilitasi para asosiasi pedagang dan pemotong agar distribusi daging sapi kembali lancar setelah aksi mogok tersebut.
“Data-data dari sumber-sumber produksi sudah kami siapkan, kami siap membantu menghubungkan antara pemotong, pedagang, BUMN, dan BUMD dengan sumber sapi/kerbau lokal by name by address untuk melakukan pembelian sapi/kerbau lokal,” ucap Nasrullah.
Bahkan Ia sebutkan, jika ada permasalahan untuk pembayaran secara cash, pemerintah saat ini telah menyiapkan bantuan fasilitasi permodalan berupa Skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembelian sapi/kerbau lokal yang siap potong di peternak/kelompok ternak.
Lebih lanjut Nasrullah mengatakan, jika ketersediaan sapi siap potong dan daging di tingkat supplier utama atau distributor utama harga masih dalam kendali.
Persoalan yang ada saat ini karena ada kepanikan-kepanikan dan ketakutan yang sengaja diisukan karena terkait dengan distribusi.
“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian kita akan perkuat untuk distribusi ke pasar-pasar utama, sehingga semuanya aman hingga Lebaran nanti,” pungkasnya.
Baca Juga: Meski Masih Stabil, Asosiasi Pedagang Bakso Jateng Khawatir Harga Daging Naik Karena Stok Langka
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen