Suara.com - Dunia cryptocurrency kini semakin luas dan berkembang. Ekosistem blockchain kian tumbuh subur dan terus berinovasi. Banyak token-token bermunculan.
Tak mau ketinggalan, jaringan kontrak pintar RSK meluncurkan token wrapped, RBTC yang menawarkan transaksi yang lebih murah dan lebih cepat. RBTC dapat membantu menambah fungsional jaringan Bitcoin seperti kemampuan membangun kontrak ekosistem Bitcoin.
RBTC berfungsi mirip dengan wrapped bitcoin atau WBTC. WBTC sendiri merupakan token untuk membuat bitcoin dapat digunakan di blockchain Ethereum.
Seperti WBTC, nilai RBTC dipatok 1:1 dengan BTC, meskipun melalui mekanisme yang berbeda. RSK menggunakan pasak 2 arah yang disebut Pow Peg, pasak Bitcoin pertama yang memberikan jaminan keamanan berdasarkan bukti kerja Bitcoin, menjadikannya pasak paling aman dan tanpa izin yang tersedia saat ini.
Sistem Powpeg didukung oleh 11 badan independen, semuanya bertugas menjaga perangkat keras dan node blockchain tetap berjalan.
Tak satupun dari 11 badan independen ini memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kontrak pintar atau mengubah jumlah token RBTC yang beredar.
Sebaliknya, WBTC dikelola oleh federasi yang terdiri dari 3 anggota yang diungkapkan secara publik. Dua dari mereka bahkan dapat membuat perubahan pada kontrak pintar atau memindahkan dana kapan saja.
Oleh karena RBTC adalah token ekosistem RSK, maka tidak sesuai dengan standar ERC 20. Artinya, tanpa menyeberang ke Ethereum menggunakan jembatan token, maka tidak dapat digunakan pada protokol desentralisasi finansial (DeFi) berbasis Ethereum.
Keunggulan RBTC lainnya yakni, alamat penerima ditentukan oleh kunci publik pengirim. Sehingga kedua akun dikendalikan oleh kunci pribadi yang sama. Artinya, memungkinkan untuk menyimpan kunci Bitcoin di setiap langkah tanpa campur tangan pihak ketiga manapun.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Leslar Metaverse, Proyek Kripto Gagasan Lesti Kejora dan Rizky Billar
Menurut Asia Partner and Adoption Marketing Manager di IOV Labs (perusahaan di balik platform RSK) Estelle Reynal, RBTC memenuhi desentralisasi sejati dan memberdayakan.
"RBTC dibuat sehingga tidak ada benda luar yang dapat mempengaruhi nilainya secara langsung," jelas Estelle ditulis Senin (14/3/2022).
Estelle menambahkan bahwa jika RBTC terhubung ke blockchain Bitcoin, ia hadir dengan biaya transaksi yang lebih rendah.
"Biaya gas di Ethereum secara signifikan lebih tinggi daripada di blockchain Bitcoin,” jelas Estelle.
"Baru-baru ini, biaya bahkan meningkat hingga 200x lebih banyak di Ethereum baru-baru ini untuk transaksi tertentu," imbuhnya.
Secara keseluruhan, Estelle dan tim RSK lainnya melihat RBTC sebagai alat klasik untuk membantu penggemar kripto mendapatkan hasil maksimal dari investasi kripto mereka dengan cara yang aman dan efisien.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KB Bank Percepat Transformasi Aset Melalui Transaksi Sukuk Rp400 Miliar dengan Tjiwi Kimia
-
UMP 2026 di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan Estimasi Formula Baru
-
Marak PHK Massal di 2025, Purbaya Singgung Ekonomi Lemah Sejak Era Sri Mulyani
-
Benteng Baru Aset Digital: UU P2SK Bakal 'Sulap' Kripto Lokal Jadi Lebih Kokoh dan Berdaulat!
-
Purbaya Cuek usai Didemo Kades soal Pencairan Dana Desa: Ditahan Buat Kopdes Merah Putih
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana, Terima Aduan Investasi-Pinjaman Pengusaha
-
KB Bank Butuh Suntikan Modal untuk Masuk 10 Besar Indonesia
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR