Suara.com - Aksi korporasi yang bakal dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk untuk Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menimbulkan banyak pertanyaan oleh para investor, khusus ritel apakah saham GoTo nantinya bakal bernasib sama dengan saham Bukalapak yang mengalami penurunan harga.
Dalam prospektus yang dikutip, Selasa (15/3/2022) dikatakan bahwa para pemegang saham lama tidak akan melakukan penjualan saham sepanjang periode yang ditentukan dengan adanya mekanisme lock up.
Lock up mewajibkan para pemegang saham eksisting agar tidak dapat menjual sahamnya dalam periode yang beragam, antara 8 bulan hingga 2 tahun setelah IPO.
Ketentuan ini menunjukkan komitmen GoTo untuk tidak menjadikan IPO sebagai cara keluar cepat bagi para pemegang saham eksisting tersebut.
Hal ini bertujuan untuk menepis isu bahwa perusahaan teknologi yang IPO memiliki rentan penurunan harga saham, hal tersebut yang terjadi pada saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang mengalami penurunan harga yang luar biasa, sehingga merugikan para investor ritel.
Hal ini sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menerbitkan Peraturan OJK nomor 22/POJK.04/2021 tentang penerapan klasifikasi saham dengan hak suara multipel atau multiple voting shares (MVS).
Inti regulasi ini, para pemilik saham lama memiliki hak suara lebih banyak (voting rights) dari pemegang saham lainnya, meski jumlah sahamnya sama. Tapi, ada syaratnya, saham para pendiri harus dikunci untuk jangka waktu tertentu.
Berpegang pada ketentuan tersebut, para pemegang saham eksisting akan dilarang untuk menjual atau memindahtangankan saham GoTo yang dimilikinya antara 8 bulan sampai dengan 2 tahun, bergantung pada klasifikasi saham yang dimilikinya.
Calon investor, khususnya ritel, juga tidak perlu khawatir dengan pergerakan harga di pasar sekunder. Sebab, GoTo memiliki opsi untuk menerapkan skema stabilisasi harga saham, yang dikenal sebagai skema greenshoe. Tersedianya opsi ini ikhtiar emiten untuk menjaga stabilnya pergerakan harga saham pasca-IPO.
Baca Juga: Driver Gojek Bisa Beli Saham GoTo
Greenshoe adalah klausa yang terkandung dalam perjanjian penjaminan IPO yang memungkinkan penjamin emisi untuk membeli hingga 15 persen tambahan saham perusahaan pada harga penawaran (perdana).
Tujuan dari skema greenshoe adalah stabilisasi harga apabila harga saham diperdagangkan di bawah harga IPO. Untuk menjalankan skema greenshoe ini, GoTo menyiapkan 7,8 miliar saham.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya