Suara.com - PT Astra Internasional Tbk bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan pemerintah daerah melepas 50 ton kunyit dan temulawak senilai Rp750 juta untuk diekspor ke India, Senin (22/3/2022). Dua jenis rempah itu hasil budidaya Desa Sejahtera Astra (DSA) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Head of CSR PT Astra International Tbk, Bima Krida Pamungkas, mengapresiasi pertumbuhan DSA Ponorogo cepat berkembang dalam waktu kurang dari satu tahun. Sehingga menjadi salah satu yang terbaik, dengan berhasil melakukan ekspor perdana hasil olahan agrikultur.
"Harapannya DSA Ponorogo tidak hanya di agrikultur pengolahan saja, tetapi bisa berkembang ke depannya bisa ke klaster-klaster yang lain. Apakah masuk ke klaster wisata, kriya maupun budaya, atau sejenisnya, nanti Astra juga ingin DSA Ponorogo semakin berkembang di tahun kedua, ketiga dan selanjutnya," ujar Bima ditulis Selasa (22/3/2022).
Mewakili Astra, Bima bersyukur berkembangnya DSA Ponorogo mendapat dukungan penuh pemerintah kabupaten ponorogo dan fasilitator. Adanya langkah baik ini tentu diharapkan bisa memicu desa lain dalam melakukan terobosan dengan melakukan ekspor berbagai rempah.
"Di DSA ponorogo, ada 10 desa yang menyasar 400 masyarakat dan kurang lebih 100 petani untuk pengembangan produk ekspor rempah-rempah ini," ujar Bima mengungkapkan.
Seremoni pelepasan ekspor kunyit dan temulawak turut dihadiri para pejabat daerah dan maupun pusat. Di antaranya Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dan Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh.
Selaku pejabat daerah, Sugiro menyambut baik atas majunya perkembangan program DSA milik Astra di Ponorogo. Tentu dengan adanya ekspor perdana rempah ke India, ini bisa menjadi potensi kuat bagi perekonomian di wilayahnya.
Sugiro menambahkan, rempah hasil budidaya petani Ponorogo memang di atas rata-rata. Ditambah kualitas tanah yang cocok untuk tanaman rempah membuat kualitasnya termasuk paling terbaik.
"Kualitas rempah kita ini memang di atas rata-rata, karena tanahnya memang cocok sekali, rasanya bagus, sehingga kualitasnya top," ucap Sugiro.
Baca Juga: Pembalap AHM Tampil dalam Ajang IATC 2022 di Mandalika Lombok, Ini Hasilnya
Sementara itu, Chairul Saleh menyebut bahwa pemerintah memberi perhatian besar dengan berbagai capaian peningkatan kesejahteraan di wilayah pedesaan. Untuk itu pemerintah mendorong upaya peningkatan taraf hidup melalui program pemberdayaan ekonomi melibatkan sektor terkait.
Adapun salah satu upaya adalah dengan melakukan berbagai bentuk program kolaborasi. Mulai dari pendampingan maupun pelatihan.
"Utamanya untuk komoditas unggulan yang berotientasi dan berpotensi ekspor," ujar Chairul.
Terkait ekspor dilakukan DSA Ponorogo, pihaknya menegaskan bahwa hasil ini memang mendorong memperkuat bahwa rempah Indonesia masih menjadi yang terbaik. Bahkan sejarah pun mencatat bahwa kolonial datang ke Indonesia untuk mengincar rempah.
"Indonesia merupakan negara yang kaya rempah-rempah sejak ratusan tahun lalu. Bahkan kolonial pun datang, dari Portugis hingga Belanda, karena potensi kekayaan rempah-rempah negara kita," dia mengungkapkan.
Indonesia saat ini berada di peringkat ke-9 negara pemasok rempah-rempah dengan nilai ekspor mencapai USD1,03 miliar, atau sekitar Rp14,6 triliun. Untuk itu, pemerintah menargetkan ekspor rempah-rempah tumbuh USD2 miliar atau sekitar Rp28 triliun di 2024.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco