Suara.com - Pemerintah Ukraina meluncurkan situs web donasi crypto baru pada Senin waktu setempat bernama “Aid for Ukraine,” yang mendapat dukungan dari pertukaran crypto FTX, Everstake platform staking, dan pertukaran crypto Ukraina, Kuna.
Kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat donasi ke negara yang tengah dilanda perang itu. Saat ini, donasi ke Aid for Ukraine dapat dilakukan dalam BTC, ETH, USDT, DOT, SOL, DOGE, XMR, ICON, EOS, dan NEO.
Menurut situs web, pengguna telah mengirim lebih dari $48 juta crypto pada saat publikasi, kira-kira 24% dari target $200 juta.
Dana tersebut akan dikirim ke Bank Nasional Ukraina dan digunakan untuk “amunisi dan kebutuhan” untuk mendukung angkatan bersenjata negara dan program bantuan kemanusiaan. Sumbangan fiat ke bank sentral Ukraina dalam berbagai mata uang juga diterima.
“Bantuan Untuk Ukraina menunjukkan bagaimana komunitas kripto global dan sistem keuangan tradisional dapat bekerja sama,” kata salah satu pendiri Solana Labs Anatoly Yakovenko.
Peran FTX dalam Proses Donasi Ukraina
Secara total, lebih dari $93,6 juta dalam cryptocurrency telah masuk ke entitas Ukraina, baik pemerintah maupun non-pemerintah, sejak awal konflik, mayoritas crypto yang disumbangkan adalah Ethereum, menurut data dari perusahaan analitik Merkle Science.
Bantuan untuk Ukraina yang dikumpulkan melalui situs tersebut akan langsung diberikan kepada angkatan bersenjata negara dan warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan.
“Sumbangan kripto ke DAO disimpan dan diatur secara on-chain, kemudian ditransfer ke FTX, pertukaran terpusat, untuk dijual dengan fiat USD yang dikirim melalui SWIFT ke pemerintah Ukraina.
Baca Juga: Ukraina Legalkan Transaksi Mata Uang Kripto
Nantinya, FTX akan mengubah sumbangan menjadi fiat untuk disimpan di Bank Nasional Ukraina. Keterlibatan Everstake akan memungkinkan lebih banyak cryptocurrency diterima oleh situs web. Bank sentral menggunakan sumbangan untuk mendukung “program bantuan kemanusiaan” serta angkatan bersenjata Ukraina,
“Aset kripto terbukti sangat membantu dalam memfasilitasi aliran dana ke warga dan tentara Ukraina, serta dalam meningkatkan kesadaran dan melibatkan orang-orang di seluruh dunia,” Oleksandr Bornyakov, seorang pejabat di kementerian digital, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya