Suara.com - Pemilik Peternakan Rajendra Farm, Heri Kurniawan mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan budi daya peternakan modern Indonesia melalui program desa korporasi dan penggunaan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.
"Yang pasti kita harus sama-sama menyediakan daging untuk kebutuhan masyarakat," ujar Heri dalam ngobrol seputar pertanian terkini (Ngopi TV Tani), pada Sabtu, 26 Maret 2022.
Mengenai hal ini, Heri mengajak para generasi muda untuk berperan aktif dalam menyediakan kebutuhan daging melalui peternakan modern. Salah satunya dengan memulai berternak domba atau sapi secara terintegrasi dengan pasar ekonomi.
"Saya ingin peternakan itu jadi pilihan anak milenial karena sangat menjanjikan dan berpotensi besar. Saya ingin melalui rajendra farm anak muda bisa melihat bahwa peternakan itu prospek sekali, dan yang paling penting bisa mensejahterakan perani peternak," ujar Heri.
Menurut Heri, budi daya ternak tidak memerlukan model besar karena bisa menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan Kementan. Hanya saja kata Heri, usaha ini memerlukan ketekunan dan kemauan.
"Kami ingin semua masyarakat melakukan budi daya ternak karena kegiatan ini sebetulnya tidak perlu memiliki modal yang sangat banyak. Kita bisa gunakan KUR atau mengandalkan kemauan dan semangat yang tinggi," katanya.
Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Hendra Wibawa mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mendorong pengembangan desa korporasi yang bisa menyediakan kebutuhan daging domba dan sapi berskala besar.
"Kita juga mengembangkan peternakan sapi berbasis pengembalaan. Dengan begitu kira berharap ada banyak desa menjadi desa korporasi. Tugas kami kan mendekatkan masyarakat dengan peternak," ujarnya.
Baca Juga: Pengusaha Sebut Alsintan Kementan Gunakan Komponen Dalam Negeri
Berita Terkait
-
Kementan Kucurkan KUR Taxi Alsintan ke Petani Jawa Timur
-
Wapres Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Puasa dan Lebaran Aman
-
Antisipasi Kerugian Akibat Perubahan Iklim, Kementan Sarankan Para Petani Ikut Program AUTP
-
Penyakit Lumpy Skin pada Sapi Terdeteksi di Riau, Ini Tanggapan Kementan
-
Rentan Terhadap Perubahan Iklim, Mentan Sarankan Petani Aceh Utara Ikut Program Asuransi Pertanian
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia