Suara.com - Catatan impor Indonesia yang dilakukan sejumlah kementerian membuat Presiden Joko Widodo marah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), barang impor seperti krayon, isi pensil, pulpen, pensil, hingga kapur tulis mencapai 53,95 juta dolar AS atau Rp 766 miliar.
Padahal, dari dalam negeri, ada banyak perusahaan yang sudah memproduksi berbagai alat tulis, sebut saja PT Pilot Pen Indonesia. Selain itu, alat tulis buatan Indonesia juga lebih terjangkau.
Masih merujuk dari data yang sama, impor alat tulis terbesar berasal dari jenis pena, yang pada tahun 2021, nilai impornya mencapai Rp 129 miliar.
Selain itu, alat tulis lain yang juga masih impor diantaranya tangkai pena senilai Rp129 miliar, krayon Rp7 miliar, pena dan ujung pena yang terbuat dari non emas, sekitar Rp6,8 miliar, dan kapur tulis.
Alat tulis yang memiliki nilai impor paling besar juga berasal dari pulpen yang mencapai US$ 4,26 juta atau Rp 61 miliar. Nilai impor selain pena stilograf dan pena lainnya mencapai US$4.07 juta dan isi ulang pensil senilai US$2,56 juta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo marah karena banyak impor barang, terlebih di dalam kementerian. Ia menyebut jika produk dalam negeri lebih banyak dimanfaatkan, sangat mendukung usaha dalam negeri tentunya.
"Kok enggak kita lakukan, bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor, mau kita terus-teruskan, ndak. Ndak bisa," kata Presiden saat memberi arahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022) lalu.
Berita Terkait
-
Luhut Sudah Melarang, Ini Fakta Ribuan Kades Deklarasi Dukung Jokowi 3 Periode
-
Jelang Ramadhan, Kementerian Perdagangan Musnahkan 3.000 Botol Miras Impor di Kota Makassar
-
Jokowi Tolak Gelar Bapak Pembangunan Desa dari Apdesi, Kenapa?
-
Teriakan Tiga Periode Terdengar saat Jokowi Bagi-Bagi Kaus Gratis ke Peserta Silatnas Apdesi
-
Apdesi Ngadu soal Gaji, Jokowi: Akan Kita Ubah dan Kita Bayarkan Setiap Bulan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Menkeu Purbaya Sidak Mendadak Kantor BNI Saat Direksi Rapat, Ada Apa Setelah Isu Suku Bunga Naik?
-
Gaji Tukang Masak MBG dan Pencuci Piring Nampan MBG: Bisa Capai 5 Jutaan?
-
Katalog Promo Superindo Spesial "Weekday": Diskon Minyak Goreng dan Sabun Hingga 50 Persen
-
Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya
-
IHSG Dibuka 'Ngegas' Awal Pekan, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi Kunci
-
Anak Muda Jadi Kunci Penting Tingkatkan Literasi Keuangan, Ini Strateginya
-
Telkomsel melalui Ilmupedia Umumkan Pemenang Chessnation 2025, Ini Dia Daftarnya
-
Emiten PPRE Pakai Strategi ESG Bidik Kepercayaan Investor Global
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Waskita Karya Jual Saham Anak Usaha di Sektor Energi Senilai Rp179 Miliar