Isu adanya perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengemuka menyusul adanya wacana penundaan Pemilu tahun 2024.
Isu tersebut kembali marak dibicarakan setelah adanya gema Jokowi 3 Periode yang digaungkan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Pemerintah Seluruh Indonesia (Apdesi) dalam Silaturahmi Nasional di Istora GBK, Jakarta Pusat, pada (29/03/2022).
Di tahun 2019, wacana adanya usungan Jokowi menjabat selama 3 periode sempat ramai, terlebih ketika adanya isu untuk mengamandemen UUD 1945.
Diketahui, Apdesi menyatakan dukungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode. Usut punya usut, dukungan tersebut ternyata berdasarkan beberapa alasan yang digagas oleh Apdesi.
Berikut Suara.com rangkum, fakta-fakta terkait dengan adanya deklarasi dukung Jokowi 3 Periode:
1. Timbal balik jasa Apdesi kepada Presiden Jokowi
Pada masa jabatannya, Jokowi pernah memberikan kebijakan yang membuat kepala desa se-Indonesia berterima kasih atas apa yang dilakukannya. Diketahui, pada era Jokowi, ada lima tuntutan yang disampaikan oleh para kepala desa, dan kemudian dikabulkan oleh presiden Jokowi.
Tuntutan tersebut antara lain:
- Kepala desa menginginkan pencairan gaji dilakukan per tiap bulan sekali, hal itu dikarenakan pencairan gaji kepala desa sebelumnya dilakukan selama tiga bulan sekali atau bahkan lebih.
- Permintaan adanya penambahan dana operasional sebesar tiga persen dari dana desa,
- Pengubahan stempel desa,
- Permintaan untuk dilakukannya penyederhanaan proses pencairan surat pertanggungjawaban (SPJ),
- Diskresi BLT desa.
Pada saat itu, tuntutan-tuntutan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Apdesi, Surtawijaya, dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Istora Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (29/3/2022). Pada waktu itu pula, Presiden yang sudah menjabat dua periode tersebut mengabulkan permintaan yang disampaikan oleh Apdesi.
Baca Juga: Gelar Demo di Kantor Camat Tanjung Bintang, Puluhan Warga Tuntut Kades Sabah Balau Turun
Oleh karena itulah, Apdesi merasa memiliki hutang kepada Jokowi, dan mereka memberikan timbal balik atas apa yang diberikan oleh Jokowi kepada mereka dengan melakukan dukungan Jokowi menjabat 3 periode.
2. Bukan tuntutan dari pihak manapun
Adanya isu bahwa deklarasi yang dilakukan oleh Apdesi merupakan arahan dari sejumlah pihak seperti misalnya oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Namun Surtawijaya selaku Ketua Umum Apdesi membantah dengan keras adanya isu tersebut.
Bahkan diketahui, Luhur justru melarang adanya pembicaraan yang mengarah kepada Jokowi tiga periode.
Pihaknya menyebut bahwa dukungan ini murni diminta oleh para kepala desa se-Indonesia, hal itu karena Jokowi tengah memberikan kebijakan seperti apa yang mereka harapkan dari tuntutannya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Tag
Berita Terkait
-
Datangi Kantor Luhut, ICW Minta Big Data soal Penundaan Pemilu Dibuka ke Publik
-
Sindiran Telak PKS soal APDESI Dukung Jokowi Tiga Periode: Mau 3 Periode Bisa, Tapi jadi Kepala Desa Bukan Presiden!
-
Gelar Demo di Kantor Camat Tanjung Bintang, Puluhan Warga Tuntut Kades Sabah Balau Turun
-
Dikira akan Minta Solusi Masalah Minyak Goreng, PKS Kecewa dengan APDESI: Malah akan Deklarasi Dukung Jokowi 3 Periode
-
Jokowi Tolak Gelar Bapak Pembangunan Desa dari Apdesi, Kenapa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian