Suara.com - Meskipun tahun 2021 lalu penuh tantangan, PT Astra Agro Lestari Tbk tetap menunjukkan kinerja positif. Di tengah ancaman pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan dampak beberapa faktor pelambatan, Perseroan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini mencatat peningkatan produksi tandan buah segar (TBS).
Peningkatan produksi ini salah satunya berkat program kemitraan yang dijalankan Perseroan.
“Program kemitraan Perseroan telah berjalan dengan sangat baik di tahun 2021,” kata Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, 13 April 2022.
Dampak positif kemitraan ini, menurut Santosa, terlihat dari peningkatan TBS pihak ketiga yang mengalami kenaikan sebesar 25,6% menjadi 3,27 juta ton dibandingkan pada tahun 2020 sebesar 2,61 juta ton.
Produksi CPO pun mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2021 lalu, Perseroan memproduksi total sebesar 1,47 juta ton CPO, atau meningkat sebesar 3,1% dibandingkan produksi CPO Perseroan di tahun sebelumnya.
Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 5,6%, dari 2,03 juta ton pada tahun 2020 menjadi 1,91 juta ton pada tahun 2021.
Kendati demikian, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,97 triliun pada tahun 2021. Kenaikan tersebut ditopang pendapatan Perseroan yang meningkat dari Rp 18,81 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 24,32 triliun pada 2021, atau naik 29,3%.
“Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 32,2% menjadi Rp 11.294/kg dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 8.545/kg,” lanjut Santosa.
Harga jual rata-rata kernel juga mengalami peningkatan sebesar 67,4% menjadi Rp 7.305/kg pada tahun 2021 dari Rp 4.365/kg pada tahun 2020.
Baca Juga: Naik 162 Persen, Sawit Sumbermas Sarana Raup Laba Bersih Rp 1,51 Triliun
Dampak positif kemitraan semakin meyakinkan Perseroan untuk terus memperkuat kerja sama dengan petani sawit mitra. Sejalan dengan program digitalisasi yang sudah dijalankan sejak 2018, fase baru implementasi teknologi digital mulai menyentuh petani yang menjadi mitra Perseroan. Pelayanan terhadap petani mitra diharapkan semakin baik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya