Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan sesuatu hal yang penting, dengan infrastruktur yang memadai kata Presiden tentu produk-produk Indonesia bisa bersaing.
"Sudah sering saya sampaikan betapa pentingnya infrastruktur. Daya saing kita produk-produk yang diproduksi di negara kita akan sulit berkompetisi dengan negara lain apabila infrastruktur kita tidak baik," kata Jokowi dalam acara Penandatanganan Perjanjian Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2022, Kamis (14/4/2022).
Makanya tak heran kata Presiden, pembangunan infrastruktur jalan tol diera kepemimpinannya sangat masih, bahkan dalam 7 tahun terakhir pemerintah kata dia sudah membangun hampir 1.900 Km.
Bandingkan kata Presiden sebelum era pemerintahannya yang hanya mampu membangun jalan tol sepanjang 780 Km denga kurun waktu 40 tahun.
"Saya tidak tahun dalam beberapa tahun terakhir berapa yang dibangun, Pak Menteri PU berapa yang dibangun dalam 7 terakhir ini? 1.900 km, yang sebelumnya 40 tahun 780 km," kata Jokowi.
Menurut dia interkoneksi yang tersambung antar wilayah di Indonesia akan membuat daya saing produk nasional bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Dengan tersambungnya wilayah dengan jalan tol, seperti jalan tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Trans Kalimantan hingga Trans Sulawesi akan membuat mobilitas menjadi lebih leluasa dan ujungnya-ujungnya meningkatkan perekonomian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting
-
Kilang Balikpapan Diresmikan 17 Desember, Bahlil Janji Swasembada Energi di 2026