Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melihat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) akan membutuhkan sumber daya manusia (SDM). Sehingga, dibutuhkan, SDM-SDM yang unggul untuk menciptakan EBT yang akhirnya memenuhi target nol emisi.
Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna mengatakan, dengan rencana emisi nol bersih Indonesia di 2060, untuk O&M Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) EBT dibutuhkan kurang lebih 559 ribu tenaga kerja.
"Sedangkan untuk konstruksi dan instalasi PLT EBT pada rentang 2030 hingga 2060 diproyeksikan 8,96 juta tenaga kerja, atau rata-rata menyerap 298 ribu tenaga kerja per tahun," ujar Andriah dalam konferensi pers di Jakarta yang ditulis Kamis (14/4/2022).
Adapun, lanjut dia, Kompetensi yang dibutuhkan antara lain Perencanaan Pembangunan PLT EBT, Pemasangan dan Pembangunan PLT EBT, Pengoperasian Pembangkit PLT EBT, Pemeriksaan dan Pengujian PLT EBT, dan Pemeliharaan Pembangkit PLT EBT.
Maka dari itu, menurut Andriah, dibutuhkan ajang pengembangan bakat untuk meningkatkan SDM di sektor EBT, seperti Schneider Go Green.
Dalam ajang itu, para generasi muda diajak untuk mengasah empati dan pemikiran analisl untuk melihat berbagai permasalah yang ada di Indonesia terkait akses terhadap energi dan bagaimana menyediakan energi yang bersih, handal dan terjangkau kepada masyarakat.
"Kolaborasi dengan industri sangat penting untuk membantu ide-ide dan hasil penelitian ini bisa di scale up ke tahap komersial," imbuh dia.
Sementara, HR Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Sondang Saktion menambahkan, lewat ajang Schneider Go Green perusahaan bisa menjaring ide-ide kreatif generasi muda untuk menciptakan EBT yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Kreativitas dalam menciptakan ide-ide yang inovatif juga sangat penting agar potensi teknologi yang ada dapat dimaksimalkan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan masyarakat dan dunia yang lebih baik."
Baca Juga: Gandeng Universitas, Schneider Electric Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Berita Terkait
-
Gandeng Universitas, Schneider Electric Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
-
Harga Pertamax akan Naik Jadi Rp 12 Ribu Per Liter? Begini Kata Pertamina
-
Kementerian ESDM Simulasi Dampak Perkembangan Harga Minyak Dunia, Perkiraan Pertalite Senilai Ini
-
Mulai April 2022, Harga Biodiesel Rp 15.559 per Liter
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober