Suara.com - Harga minyak dunia melambung pada perdagangan Kamis, setelah mencatat penurunan di awal sesi karena investor menutup posisi jual menjelang long weekend dan di tengah berita bahwa Uni Eropa mungkin secara bertahap melarang impor minyak Rusia.
Mengutip CNBC, Jumat (15/4/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD2,92 atau 2,68 persen menjadi USD111,70 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat USD2,70 atau 2,59 persen menjadi USD106,95 per barel.
Kedua kontrak mencatat kenaikan mingguan pertama mereka pada April. Selama beberapa pekan, harga menjadi yang paling fluktuatif sejak Juni 2020.
Dilaporakan The New York Times , Uni Eropa bergerak ke arah mengadopsi larangan bertahap minyak Rusia, untuk memberi Jerman dan sejumlah negara lainnya waktu guna mengatur pemasok alternatif.
Larangan bertahap itu akan memaksa pembeli Eropa untuk mencari sumber alternatif. "eberapa di antaranya dalam jangka pendek akan dipenuhi oleh pelepasan Cadangan Minyak Strategis (SPR), tetapi di masa depan, lebih banyak pasokan yang keluar dari tanah akan diperlukan," ujar Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Rabu, Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa sekitar 3 juta barel per hari minyak Rusia dapat ditinggalkan mulai Mei dan seterusnya karena sanksi atau pembeli secara sukarela menghindari kargo Rusia.
Perusahaan perdagangan global berencana membatasi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan migas yang dikendalikan pemerintah Rusia pada Mei, Reuters melaporkan.
Kementerian Energi Rusia mengatakan pihaknya membatasi akses ke statistik produksi dan ekspor minyak dan gasnya.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Lagi Meski Banjir Pasokan dari AS
"Perdagangan akan terus bergejolak karena perang antara Rusia dan Ukraina berlanjut dan ketika banyak negara mempertimbangkan untuk melarang pasokan Rusia, kata analis Price Futures Group, Phil Flynn.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun