Suara.com - Mejelang mudik lebaran 2022, PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI) mengadakan program KAI Access Ramadhan festive 2022. PT. KAI akan memberikan diskon setiap pembelian tiket sebesar 60 persen. Simak syarat, cara dapat hingga rute tiket kereta api diskon 60 persen berikut ini.
Program KAI Access Ramadhan festive akan berlangsung mulai 19-21 April 2022. Diskon tersebut ini berlaku untuk jadwal keberangkatan 20 April sampai dengan 13 Mei 2022. Promo ini hanya berlaku untuk pembelian tiket kereta apai melalui aplikasi KAI Access. Lantas bagaimana cara dapat tiket kereta api diskon 60 persen?
Selain itu, KAI juga menghadirkan Flash Sale Tiket hanya Rp 75.000 untuk sejumlah Kereta Api dengan total 2.700 tiket yang akan disediakan. Flash Sale dibuka setiap pukul 17.00-18.00 WIB selama periode tanggal 19-21 April 2022.
Lantas bagaimana syarat, cara dapat serta rute tiket kereta api diskon 60 persen? Simak ukasannya berikut ini.
Syarat Tiket Kereta Api Diskon 60 Persen
• Pemesanan tiket hanya bisa dilakukan selama kuota masih tersedia
• Promo diberikan hanya untuk tiket kereta api dengan jadwal keberangkatan 20 April 2022 sampai dengan 13 Mei 2022
• Tiket yang sudah dipesan tidak dapat dibatalkan atau diubah jadwal
• Tiket dengan tarif promo ini tidak berlaku bagi tiket tarif parsial
Baca Juga: Lebaran Berapa Hari Lagi dan Kapan 1 Syawal 1443 Hijriah? Ini Penjelasannya!
• Tiket khusus promo ini tidak dapat digabung dengan potongan tiket lainnya
• Pembatalan dan pengubahan tiket hanya dapat dilakukan apabila calon penumpang dinyatakan postif Covid-19 sebelum jadwal keberangkatan.
Cara Dapat Tiket Kereta Api Diskon 60 Persen
• Tiket hanya dapat didapatkan melalui aplikasi KAI acsess pada 19-21 April 2022. Khusus untuk promo Flash Sale tiket kereta api hanya diadakan pada pukul 17.00-18.00 WIB.
• Aplikasi bisa diunduh melalui PlayStore atau Apple Store
• Registrasi dengaj mengisi data diri seperti nama lengkap, no KTP, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, jenis kelamin dan lalukan verifikasi melalui email.
Tag
Berita Terkait
-
Lebaran Berapa Hari Lagi dan Kapan 1 Syawal 1443 Hijriah? Ini Penjelasannya!
-
Catat! Aturan Baru Mudik Lebaran 2022 Untuk Anak dan Remaja Yang Belum Vaksin Booster
-
Tiket Kereta Api Tanjungkarang-Kertapai Ludes Terjual Sampai 1 Mei 2022
-
Presiden Joko Widodo: Diperkirakan 23 Juta Mobil dan 17 Juta Sepeda Motor Digunakan Para Pemudik Lebaran 2022
-
Link Pendaftaran Mudik Gratis Sepeda Motor 2022 Pakai Kapal Laut KM Dobonsolo dan KM Ciremai dari Pelni
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun