Suara.com - Ekonom Core Indonesia, Muhammad Ishak, mengungkapkan bahwa hanya sekitar 25 persen masyarakat lapisan bawah termiskin yang mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah selama pandemi Covid-19.
Sisanya kata dia, sebanyak 75 persen masyarakat kelompok tersebut tidak mendapatkan bansos dari pemerintah.
Hal tersebut dikatakan Ishak dalam acara diskusi Core Quarterly Review 2022: Mengadang Inflasi Menuju Kondisi Pra Pandemi secara virtual, Selasa (19/4/2022).
"Lapisan paling bawah, masyarakat miskin yang menerima bantuan pemerintah tidak sampai 25 persen. Artinya, sisanya yang 75 persen ini tidak dapat bantuan," kata Ishak.
Bansos yang dimaksud, yaitu kartu keluarga sejahtera, bantuan pangan non tunai, dan program keluarga harapan (PKH).
Menurutnya tidak sampainya bansos kepada kelompok masyarakat miskin tersebut disebabkan oleh data yang dimiliki pemerintah tak akurat, alhasil kata dia, ada sejumlah masyarakat yang sebetulnya mampu justru mendapatkan bansos dari pemerintah.
"Ada beberapa kelompok masyarakat menengah atas masih dapat bantuan dari pemerintah. Ini karena sistem pendataan dan penyaluran yang tidak efektif," katanya.
Untuk diketahui anggaran bansos dan insentif bagian dari alokasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN mencapai Rp 451 triliun pada 2022.
Dari total tersebut salah satunya akan disalurkan melalui Kementerian Sosial dengan anggaran dana sekitar Rp 154,76 triliun.
Dari jumlah tersebut, penyaluran dalam beberapa kategori, yakni:
- PKH untuk 10 juta KPM dengan dana Rp 28,7 triliun
- Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM dengan dana Rp45,1 triliun
- Kartu Prakerja Rp11 triliun
- Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Rp5,6 triliun
- BLT Desa Rp27,2 triliun
- Bansos uang tunai untuk 10 juta KPM Rp 12,02 triliun (Rp200 ribu/6 bulan)
- Kartu Sembako PPKM untuk 5,9 juta KPM dengan dana Rp7,1 triliun (Rp 200 ribu/6 bulan)
- Bantuan kuota internet untuk 38,1 juta siswa dan pendidik selama 6 bulan dengan dana Rp8,1 triliun
- Cadangan Perlinmas Rp9 triliun
- Cadangan perluasan Rp36,16 triliun.
Berita Terkait
-
3 Cara yang Jangan Dilakukan jika Kamu Tidak Ingin Hidup Miskin
-
Hingga PertengahanApril 2022, Realisasi Anggaran PEN Capai Rp 52,66 Triliun
-
Miris, Saat Pandemi Tahun 2020-2021 Ada 30 Kasus Korupsi Dana Covid-19, ICW: Paling Banyak Menyunat Dana Bansos
-
Pemerintah 'Siksa' Rakyat Miskin Jika Naikkan Harga BBM Subsidi, Elpiji 3 Kg dan Listrik
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya
-
Usai Resmikan InfraNexia, Telkom (TLKM) Siapkan Entitas B2B ICT Baru
-
Jadwal Libur IHSG Desember 2025 dan Sepanjang Tahun 2026 Lengkap
-
Pemerintah Tetapkan Formula UMP Baru, Buruh atau Pengusaha yang Diuntungkan?