Suara.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyebut banyak negara sedang hadapi krisis yang begitu dahsyat. Sehingga, krisis mengalami dampak yang begitu luas mulai dari dampak rantai pasok hingga rantai perdagangan dunia.
Ia menjelaskan, krisis ini disebabkan oleh invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina. Dengan invasi tersebut, banyak negara menyetop ekspor barang ke Rusia, begitu juga Rusia yang memberhentikan ekspor migas ke sejumlah negara.
"Saat ini kita mengalami krisis yang sangat parah. Namun, kita sangat beruntung jika kita melihat dampak langsung Rusia dan Ukraina ke Indonesia, sebenarnya terbatas," ujarnya dalam side Event G20 secara virtual, Jumat (22/4/2022).
Kendati demikian, Destry melihat, adanya geopolitik justru membuat Indonesia untung. Ia menerangkan, dengan adanya larangan ekspor-impor berbagai negara ke Rusia, sehingga banyak negara yang mengimpor ke Indonesia.
"Kinerja ekspor berhasil menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ekspor pada Maret 2022 tercatat mencapai USD 26,50 miliar atau meningkat 29,42% secara mtm dan 44,36% secara yoy," ucap dia.
Di sisi lain, ungkap Destry, nilai impor pada Maret 2022 juga mengalami pertumbuhan sebesar 30,85 persen yang mencapai USD 21,97 miliar .
"Kita dapat melihat bahwa pemulihan secara menyeluruh di sisi pengeluaran dan juga di sisi produksi, bahkan di tingkat regional sedang terjadi," imbuh dia.
Meski begitu, Destry menambahkan, ada dampak buruk bagi Indonesia jika perang tersebut terus berkepanjangan. Salah satunya, Indonesia akan menghadapi normalisasi kebijakan negara-negara maju seperi Amerika Serikat.
"Hal itu tentu saja memberikan beberapa talenta yang kompleks bagi perekonomian kita, terutama bagi kita sebagai regulator dan sebagai pembuat kebijakan ekonomi makro," pungkas dia.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Uang Baru Pecahan Rp1000 Sampai Rp20 Ribu Paling Diminati Warga Sulawesi Selatan
Berita Terkait
-
Gubernur Bank Indonesia Peringatkan Ancaman Inflasi Akibat Perang Rusia Ukraina
-
Tahun 2022 BI Perwakilan Kepri Sediakan Uang Tunai Rp2,11 Triliun untuk Penukaran Jelang Lebaran
-
Minim Prestasi dalam Pengungkapan Kasus Korupsi, KPK Cuma Sibuk Urusi Lili Pintauli
-
Jelang Lebaran, Uang Baru Pecahan Rp1000 Sampai Rp20 Ribu Paling Diminati Warga Sulawesi Selatan
-
Kejagung Dalami soal Kerugian Negara Imbas Kasus Korupsi Minyak Goreng Dirjen Kemendagri dkk
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Melalui Jalur Yordania, Dompet Dhuafa Kirim Bantuan 5 Truk Bahan Pangan Pokok ke Gaza Palestina
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Update Dugaan Korupsi Kereta Cepat: Isu KPK Ogah Usut, Mark up Hingga US$ 52 Juta?
-
BJBR Catat Aset Rp215,9 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Pemerintah Pusat Siap Jadi 'Bankir' Pemda dan BUMN Jika Kekurangan Duit
-
Menko Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Solid: Investasi Tembus Rp1.434 T, Konsumsi Tetap Kuat
-
Sentimen The Fed Tahan IHSG di Bawah Resistance 8180
-
Aceh Sedot Investasi Rp3,58 Triliun, Investor Lokal Merajai
-
Walhi Soroti Proyek Jalan Trans Halmahera yang Dinilai Berpihak Pada Korporasi Tambang Nikel
-
4 Fakta Motor Rusak Gegara Isi Pertalite di Jatim: Pertamina Rilis Hasil Investigasi