Suara.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut indonesia tengah bersiap untuk menjadi negara maju. Caranya dengan meningkatkan tingkat entrepreneurship secara global atau global entrepreneurship.
Dia mengklaim saat ini Indonesia masih di peringkat 75 dan akan ditargetkan naik menjadi peringkat 60.
"Ini bagian upaya pemerintah siapkan Indonesia jadi negara maju. Kita tahu semua lembaga dunia prediksi Indonesia 2045 jadi 4 besar ekonomi dunia," ujarnya Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Teten melanjutkan, syarat Indonesia menjadi maju adalah memperbanyak pengusaha. Minimal, ungkap dia, sebanyak 12-14 persen penduduknya merupakan pengusaha-pengusaha besar.
"Kita minimum 4 persen, Negara maju 12-14 persen. Kami siapkan ekosistem diperkuat bagi pengembangan kewirausahaan," ucap dia.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menyatakan, kenaikan tingkat entrepreneurship bakal memberikan keuntungan bagi Indonesia. Salah satunya, bisa memperbaiki ekosistem bisnis, alhasil akan ada investasi masuk ke Indonesia.
"Keuntungannya seperti itu. Bahwa nanti akan ada share ke PDB, pajak ekspor juga ada. Jadi UMKM akan atraktif ke depannya," imbuh dia.
Sebelumnya, Teten mulai implementasi Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Kewirausahaan. Salah satunya, menciptakan satu juta wirausaha dari yang sudah berkembang maupun baru.
Ia menjelaskan, penciptaan kewirausahaan ini tidak hanya dilakukan oleh Kemenkop UKM saja, tetapi terdapat 27 Kementerian/lembaga yang ikut dalam implementasi Perpres tersebut,
Baca Juga: Realisasi Pembelian Produk UMKM Baru Rp96 Triliun dari Target Rp400 Triliun
"Total kita ingin tambah 1 juta wirausaha. Daerah sekitar 600 ribu di bawah kementerian 400 ribu," kata dia.
Berita Terkait
-
Realisasi Pembelian Produk UMKM Baru Rp96 Triliun dari Target Rp400 Triliun
-
Ulasan Buku Lead The Innovation Game: Motivasi dan Inspirasi Bisnis Tanpa Menggurui
-
Kepri Direncanakan Jadi Hub Ekspor Produk UMKM karena Dekat dengan Singapura dan Malaysia
-
Yang Tumbuh Kembang saat Pandemi Covid-19, Sebanyak 17,59 Juta UMKM Mejeng di E-Commerce
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar