Suara.com - Pemerintah India melarang ekspor gandum ke berbagai negara. Hal ini, karena adanya gelombang panas melanda negeri India, sehingga membuat produksi terbatas.
Pemerintah mengatakan masih akan mengizinkan ekspor bagi negara-negara yang telah membuat perjanjian jual beli gandum sebelum kebijakan dikeluarkan.
"Ini untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan mereka," kata Pemerintah India seperti dikutip dari CNN Business, Senin (16/5/2022).
Menurut pejabat senior pemerintah, larangan ini hanya sementara, dan pemerintah akan melihat kondisi dalam negeri untuk mencabut aturan tersebut.
Para pejabat menambahkan, tidak ada penurunan produksi gandum tahun ini, tetapi ekspor yang tidak diatur telah menyebabkan kenaikan harga lokal.
"Kami tidak ingin perdagangan gandum terjadi dengan cara yang tidak diatur atau terjadi penimbunan," kata sekretaris perdagangan BVR Subrahmanyam kepada wartawan di New Delhi.
Larangan ini mengejutkan para negara-negara global, karena mengandalkan gandum dari India imbas dari penyetopan ekspor negara-negara di wilayah laut hitam, akibat perang Rusia-Ukraina.
Meskipun bukan salah satu pengekspor gandum utama dunia, larangan India dapat mendorong harga global kembali tinggi.
"Larangan itu mengejutkan. Kami mengharapkan pembatasan ekspor setelah dua hingga tiga bulan, tetapi sepertinya angka inflasi mengubah pikiran pemerintah," kata seorang Pedagang yang berbasis di Mumbai.
Baca Juga: India Larang Ekspor Gandum, Ancam Harga Murah Mie Instan Indonesia?
Naiknya harga makanan dan energi mendorong inflasi ritel tahunan India mendekati level tertinggi selama delapan tahun di bulan April, sehingga memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih agresif.
Harga gandum di India telah naik ke rekor tertinggi, di beberapa pasar spot mencapai 25.000 rupee (USD 320) per ton, jauh di atas harga acuan minimum pemerintah sebesar 20.150 rupee.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar