Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga buka suara terkait banyak pihak yang beranggapan Menteri BUMN Erick Thohir mencuri-curi kampanye saat dirinya melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren hingga ke daerah-daerah.
Menurut Arya, kegiatan yang dilakukan Erick Thohir merupakan salah satu pekerjaan utama, di mana program BUMN-BUMN yang disiapkan bisa dirasakan oleh masyarakat kelas bawah.
Ia mencontohkan, Erick Thohir memantau program yang dijalankan Holding Ultra Mikro dengan program Mekaar yang mana bisa membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat kelas bawah.
"Yang pasti Pak Erick itu nggak ada kampanye. Kerja terus kan kita kerja terus. Dia banyak perusahaan-perusahaannya (BUMN) yang menangani persoalan rakyat, mau nggak mau semua BUMN yang berhubungan sama ekonomi rakyat itu jadi penting," ujarnya saat berbincang dengan awak media di Kawasan Sarinah, Jakarta, Selasa (17/5/2022).
"Kerjaan-kerjaan ini yang buat dia sering turun ke bawah, masalah UMKM karena lewat Program PaDi UMKM itu selama dua tahun itu BUMN beli ke UMKM Rp 20 triliun dari 2021. Ini yang buat beliau turun banyak ke UMKM krn ingin memastikan bahwa ini penting sekali, makanya turun ke bawah." ucapnya.
Arya melanjutkan, kegiatan Erick Thohir turun ke lapangan juga atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana para Menteri tidak boleh hanya bekerja di kantor saja.
Ia mengklaim, transformasi dan kinerja BUMN-BUMN juga meningkat sejak dipegang Menteri Erick. Mulai dari membentuk Bank Syariah Indonesia, melakukan merger di tubuh Pelindo, hingga membuat PTPN yang rugi menjadi untung.
"BUMN-BUMN karya yang kemarin nasibnya terjepit kaya Waskita dan lain-lain terbantu juga malah makin sehat, malah Waskita diperkirakan 2024 memiliki Ebitda paling kuat di antara karya karya. Ini kan transformasinya jalan. Kan kalau dipertanyakan sulit juga," ucap dia.
Selain itu, tambah Arya, kinerja keseluruhan BUMN juga meningkat. Dari sisi laba bersih BUMN-BUMN jika digabungkan mencapai Rp 90 triliun pada tahun 2021, naik drastis dibandingkan laba bersih tahun 2020 yang sebesar Rp 13 Triliun.
Baca Juga: PAN Yakin Erick Thohir, Ganjar Pranowo Hingga Presiden Jokowi Lirik Koalisi Indonesia Bersatu
"Berarti efisiensi jalan kencang, jadi masa dilarang dia ke bawah. sampai hari ini kami tidak pernah berpikir mengenai calon presiden dan wapres," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Arsari Tambang Mulai Kembangkan Timah Ramah Lingkungan
-
Modus Penipuan Berkedok Kerabat, OJK: Kerugian Masyarakat Tembus Rp 254 Juta
-
Pemerintah Tegaskan Komitmen Kelola Tambang untuk Kepentingan Rakyat
-
Genjot Hilirisasi Bauksit, ESDM Klaim Smelter Sudah Capai Kapasitas 17,5 Juta Ton
-
Tumbuh Melambat, Begini Langkah Bank Indonesia Kelola Utang Luar Negeri Indonesia
-
"Banyak yang Lobi" Bahlil: Takkan Mundur dari Hilirisasi, Enggan Ulang Sejarah VOC
-
Prabowo Izinkan Talenta Asing Pimpin BUMN Demi Standar Bisnis Internasional
-
IHSG: Tertekan Jual Saham Asing Rp1,43 triliun, Diprediksi Rebound Hari Ini
-
Prabowo Mau Pangkas 1.000 BUMN Jadi 200-an, Bakal Ada yang Dibubarkan?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik