Suara.com - Di Indonesia, khususnya Jakarta, layanan pemesanan makanan secara daring masih terus diminati oleh sebagian besar masyarakat. Hanya dengan membuka aplikasi dalam ponsel pintar dan mengisi saldo, kita bisa menyantap makanan favorit.
Google, Temasek, dan Bain Company memprediksikan bahwa pada 2025, Gross Merchandise Value (GMV) jasa pesan-antar makanan dan transportasi daring di Indonesia akan menyentuh angka US$ 16 miliar atau setara dengan Rp225,6 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS).
Tentu saja, besarnya pengguna jasa pesan-antar makanan secara daring tidak terpisahkan dari pandemi Covid-19 yang sudah merebak sejak 2020 lalu. Ditambah lagi, konsep cloud kitchen, berdasarkan riset dari Savills–sebuah konsultan properti–pada Maret 2021 terdapat 70 cabang dapur kolektif dengan 500 lebih bilik dapur yang beroperasi di Jakarta.
Sebagai salah satu pebisnis kuliner di Indonesia, Lakuliner memanfaatkan tingginya pengguna jasa pesan-antar makanan dan positifnya tren cloud kitchen dengan senantiasa melakukan ekspansi cabang di berbagai titik.
Lakuliner juga mengajak masyarakat luas untuk bekerja sama sebagai mitra, yakni dengan menyulap spot terabaikan di rumah menjadi ladang bisnis.
Bersama Lakuliner, para ibu dan bapak rumah tangga bisa berjualan makanan dari kediamannya masing-masing. Selain itu, ada pula testimoni positif dari Ibu Yuli, pemilik usaha makanan Ayam Bebek Tiarap.
Dari 2011–2019, Ayam Bebek Tiarap sudah berjualan secara offline. Pandemi kemudian menerpa dan mereka harus tutup selama lima sampai enam bulan. Namun, pada 2020, Ayam Bebek Tiarap mulai bergerak secara online bersama Lakuliner. Tujuh titik berhasil dibuka dengan penghasilan yang memuaskan.
Perlu diketahui, para pemilik bisnis kuliner akan mendapatkan kemudahan dalam menjalankan aktivitas operasional. Mereka hanya perlu mengirimkan pre-cooked meals (makanan yang sudah setengah jadi) ke jaringan dapur Lakuliner. Selebihnya, makanan akan diurus oleh Lakuliner dan para mitra dapur rumahan.
Tidak hanya itu, melalui model bisnisnya, Lakuliner hendak merangkul para pelaku UMKM di ranah kuliner untuk berkolaborasi dan maju bersama-sama. Kolaborasi yang ditawarkan adalah sistem bagi hasil antara mitra pengusaha kuliner dengan pemilik dapur rumah.
Baca Juga: Pemprov DKI Gandeng 100 UMKM Jual Produk di Formula E Jakarta
Dengan demikian, para UMKM kuliner bisa berekspansi dengan biaya yang murah dan operasional yang taktis.
“Lakuliner bersama dengan mitra bisnis kuliner akan terus berekspansi hingga 100 cabang di Jabodetabek dengan menggunakan ruang/tempat kosong di rumah penduduk yang saat ini banyak masih belum dimaksimalkan,” kata Rinaldi Dharma Utama selaku CEO Lakuliner dalam keterangannya, Senin (23/5/2022).
Apakah konsep cloud kitchen berbasis dapur rumahan akan mengurangi mutu dan kualitas makanan? Tentu tidak. Lakuliner selalu melakukan pengecekan atau audit yang ketat, mulai dari standardisasi kebersihan, pengontrolan hama, hingga menanggapi dan menyelesaikan keluhan dari pelanggan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja