Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) kembali menjalankan Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk membantu mengembangkan budidaya pertaniannya.
Program ini juga diwujudkan di Kabupaten Serang, Banten. Sua kelompok penerima manfaat menerima program ini.
Mereka adalah Kelompok Tani Masyarakat Guyub 1 di Kelurahan Kilasah, Kecamatan Kasemen, yang luas layanannya mencapai 50 hektare dan Kelompok Tani Subur Makmur 1, di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, dengan luas layanan 50 hektare.
Program RJIT yang diterima petani secara otomatis mendongkrak produktivitas pertanian di Banten. Menurut SYL, program ini dapat meningkatkan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) petani.
“Dalam pertanian, harus selalu ada air. Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting,” kata Mentan SYL.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, Program RJIT mampu untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) pada lahan sawah.
"Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk 1 unit kegiatan dapat berupa rehabilitasi/peningkatan saluran irigasi, rehabilitasi/peningkatan fungsi," terang Ali.
Ia menambahkan, program ini merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air.
“Perlu ditata airnya, misalnya di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali (panen),” tuturnya.
Baca Juga: Mampu Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Kinerja Mentan SYL Dapat Apresiasi
Menurut Ali, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi.
Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang. Ali berharap, RJIT dapat meningkatkan infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Sementara itu, Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan, Rahmanto mengatakan, ada beberapa standar teknis yang harus dipenuhi pada pelaksanaan program RJIT tahun 2022. Pertama, kata dia, jaringan irigasi teknis/desa dalam kondisi baik dan tersedia sumber air. Kedua, dimensi saluran (lebar, tebal dan tinggi) disesuaikan dengan spesifik teknis di lapangan.
"Untuk luas lahan terdampak minimal 50 hektar," papar Ali.
Dia menambahkan, apabila luasan Poktan/P3A kurang dari 50 hektare, dapat menggunakan potensi luasan Gapoktan/GP3A.
"Untuk memenuhi luasan minimal 50 hektare, Poktan dapat bergabung dalam satu UPKK. Penetapan nama UPKK menggunakan SK Kepala Dinas Kabupaten," kata Rahmanto.
Berita Terkait
-
Kementan Terus Hadirkan Alsintan Bersertifikat TKDN untuk Percepat Pemulihan Ekonomi
-
Kementan Pastikan 3 Juta Dosis Vaksin PMK Akan Datang Pekan Depan
-
Ekonom Senior Bustanul Arifin Apresiasi Kinerja Kementan Selama Tiga Tahun Terakhir
-
Idul Adha Sebentar Lagi, DPR Cecar Kementan Soal Wabah PMK
-
Kementan Usung Digitalitasi Sektor Pertanian dalam Focal Point ke-20 di Jakarta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur