Suara.com - Saham perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia, GOTO diketahui sempat mengalami penurunan hingga 65,24% sejak penawaran perdana atau IPO. Lalu apakah prospek saham GOTO masih aman setelah turun terus?
Terlebih, GOTO tercatat mengalami Unusual Market Activity (UMA), yakni fenomena penurunan harga saham di luar kebiasaan.
Kabar baiknya, pada penutupan perdagangan saham, Jumat (10/6/2022), harga GOTO menguat 2,6% menjadi Rp394 per unit. Harga ini sudah mengungguli Penawaran Umum Perdana Saham seharga Rp338 per saham. Walau demikian, kebangkitan saham GOTO ini tak boleh membuat para investor terlena.
Dalam pernyataan resminya, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan untuk jangka pendek memang saham GOTO layak untuk dikoleksi, tapi, untuk jangka panjang belum tentu.
Maka dari itu untuk para investor yang tertarik pada saham teknologi, lanjut Wawan perlu memahami risiko investasinya karena masih ada emiten yang masih mengantongi rugi, misalnya GOTO.
Wawan menilai, kondisi keuangan GOTO yang masih mencatatkan rugi hingga kini menjadi pertimbangan utama para investor yang ingin melakukan investasi secara jangka panjang di GOTO.
"Kalau jangka panjang belum jelas yah, kalau saya akan sabar engga perlu FOMO (Fear of missing out). Kalau saya akan perhatikan laporan keuangannya seperti apa di tahun lalu, seperti apa kuartal I, seperti apa kuartal II, saya bandingkan dengan tahun ini, saya lihat progresnya," ucapnya.
Dia berpendapat secara fundamental saham yang masih mencatatkan rugi kurang menarik karena belum tentu pasti kapan meraup keuntungan.
"Karena kan fundamental itu bagus yah bagus, tapi kalau tetap merugi yang rugi," tambahnya.
Sebelumnya harga saham GOTO yang terus mengalami penurunan membuat para investor cukup khawatir. Penyebab penurunan harga saham ini dipengaruhi oleh harga-harga saham perusahaan global yang juga mengalami penurunan saat itu.
Di waktu yang sama saham-saham perusahaan teknologi di Amerika Serikat juga mengalami penurunan yang sangat drastis atau downtrend di Wall Street Journal sehingga hal yang sama juga terjadi di Indonesia.
Akan cukup sulit memperkirakan kapan kondisi ini akan berangsur-angsur normal. Namun, tren pertumbuhan positif saat ini mulai terjadi meskipun penurunan harus tetap diwaspadai.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
GOTO Paparkan Empat Pilar Utama Ekosistem untuk Pertumbuhan Bisnis di Masa Depan
-
Investor Optimistis Melihat Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia
-
Kevin Aluwi Mundur dari CEO Gojek, Pindah ke Jajaran Komisaris GoTo
-
5 Faktor yang Dianggap Jadi Penyebab Kerugian GOTO, Ada Peran Pemerintah
-
Luncurkan Program "Tiga Nol", Salah Satu Fokus Grup GoTo adalah Dekarbonisasi Pakai Kendaraan Listrik
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan