Suara.com - Harga emas bangkit kembali dalam perdagangan yang berfluktuasi pada akhir pekan lalu. Fokus investor beralih ke risiko ekonomi setelah lonjakan inflasi AS mendukung spekulasi kenaikan suku bunga yang agresif.
Mengutip CNBC, Senin (13/6/2022) harga emas di pasar spot naik 1,4 persen menjadi USD1,873,58 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 1,2 persen pada USD1,875,50.
Harga konsumen AS meningkat pada Mei sebesar 8,6 persen menunjukkan Federal Reserve dapat melanjutkan kenaikan suku bunga 50 basis poin hingga September, mengirimkan emas ke level terendah sejak 19 Mei di USD1,824,63.
Tapi aset safe-haven segera menghapus kerugian karena investor menilai dampak ekonomi dapat mendorong emas lebih lanjut setelah survei University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen AS jatuh ke rekor terendah pada awal Juni di tengah melonjaknya harga bensin.
"Emas telah mengalami roller coaster, turun ke posisi terendah bulanan sebelum rally tajam seiring laporan inflasi dan bangkit kembali di tengah laporan sentimen konsumen terburuk dalam catatan," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen di New York.
"Nasib emas minggu inj mungkin bergantung pada pertemuan Fed," tambah Wong.
Suku bunga yang tinggi biasanya meredupkan daya tarik emas batangan karena hal itu berarti peningkatan biaya peluang untuk memegang aset, yang tidak membayar bunga.
Rebound emas juga terjadi meskipun dolar menguat, dan imbal hasil Treasury AS meningkat.
Harga emas telah sangat tangguh mengingat ekspektasi kenaikan (suku bunga), dan pasar fisik yang melemah.
Baca Juga: 4 Tips Memilih Buah Segar di Swalayan, Salah Satunya Cium Aromanya!
"Di tengah kekhawatiran bahwa inflasi dapat melampaui kenaikan suku bunga," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
Diskon emas fisik di India minggu ini mencapai tertinggi tujuh minggu, sementara pembatasan Covid-19 menghalangi pembeli di China.
"Namun, emas kemungkinan akan menyerahkan semua kenaikan ini dan tren lebih rendah menuju di bawah USD1.800/oz, karena suku bunga naik tajam," kata analis di TD Securities dalam sebuah catatan.
Sementara itu harga perak menghapus penurunan awal untuk naik 1,2 persen pada level USD21,92 per ounce. Platinum naik 0,3 persem menjadi USD973,91, tetapi paladium turun 0,1 persen menjadi USD1,922,82.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi