Suara.com - Garuda Indonesia bersiap menghadapi tahapan akhir atau proses voting dalam skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Jumat (17/6/2022). Berikut ini fakta-fakta utang garuda capai Rp142 triliun.
1. Utang Pada 501 Kreditur
Daftar Piutang Tetap (DPT) per 14 Juni 2022 memerinci perusahaan pelat merah Garuda Indonesia memiliki utang terhadap 501 kreditur. Emiten berkode saham GIAA ini mengakumulasi utang Rp142,42 triliun dengan rincian tagihan terdiri dari daftar piutang tetap kepada 123 lessor sebesar Rp104,37 triliun.
Kemudian utang juga ditanggung Garuda Indonesia kepada 23 kreditur non-preferen sebesar Rp3,95 triliun, dan 300 kreditur non-lessor sebesar Rp34,09 triliun.
2. Cara Menyelesaikan Utang
Manajemen Garuda Indonesia memiliki beberapa skenario dalam penyelesaian utang yang mencapai lebih dari Rp142 triliun tersebut. Opsi-opsi ini nantinya akan disesuaikan dnegan karakteristik masing-masing kreditur.
Beberapa opsi yang ditawarkan adalah penyelesaian kewajiban usaha melalui arus kas operasional dan konversi nilai utang menjadi ekuitas. Di samping itu Garuda Indonesia akan menawarkan pengubahan ketentuan pembatyaran utang dalam jangka panjang serta penawaran instrumen restrukturisasi dalam bentuk surat utang atau ekuitas.
Terkait dengan instrumen restrukturisasi dalam bentuk surat utang baru maupun ekuitas, Garuda nantinya juga akan menawarkan penyelesaian kewajiban usaha kepada lessor, finance lessor, vendor maintenance, vendor repair dan overhaul (MRO), serta produsen pesawat.
3. Target Menangkan Voting
Baca Juga: Garuda Indonesia Kembali Minta Pemungutan Suara Pembayaran Utang Kembali Ditunda
Garuda Indonesia menargetkan mampu memenangkan voting PKPU hari ini dengan setidaknya 50 persen plus satu suara. Manajemen menyebutkan level kepercayaan kreditur kepada Garuda Indonesia berdasarkan survei yang mereka lakukan telah mencapai lebih dari 50 persen sehingga kemenangan itu bukan hal mustahil untuk diraih. Pemungutan suara akan menjadi penentu dalam kesepakatan perdamaian antara Garuda Indonesia dan kreditur.
4. Hanya Mampu Bayar Sepertiga Biaya Operasional
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan beban operasional maskapai Garuda Indonesia sangat besar setiap bulannya.
Bahkan, lanjut dia, Garuda hanya mampu membayar sepertiga dari beban operasional setiap bulannya. Pernyataan itu disampaikannya saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta.
"Mau tidak mau, struktur biaya harus dipotong lebih rendah. Sebagai informasi, Garuda punya cost atau biaya per bulan itu 150 juta dolar AS, sementara pendapatannya 50 juta dolar AS, jadi utang 100 juta dolar AS setiap bulan," ujarnya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Keberangkatan Calon Haji Embarkasi Aceh Kloter 2 Tertunda 11 Jam, Ini Alasannya
-
Restrukturisasi KIK-EBA Garuda Indonesia Disetujui
-
Garuda Ajukan Penundaan Voting PKPU Selama Dua Hari, Dirut Jelaskan Alasannya
-
Alasan Dirut Garuda Indonesia Minta Tunda Voting PKPU Selama Dua Hari
-
Garuda Indonesia Kembali Minta Pemungutan Suara Pembayaran Utang Kembali Ditunda
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing