Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (10/6/2022) diprediksi melemah mengikuti koreksi bursa saham regional Asia.
IHSG hari ini dibuka menguat 7,35 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.944,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,92 poin atau 0,19 persen ke posisi 999,82.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak volatil cenderung melemah. Katalis negatif akan kembali menerpa sektor komoditas energi setelah harga minyak global turun tajam 6 persen akibat kekhawatiran turunnya permintaan," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Penurunan harga minyak global berdampak pada pergerakan saham-saham tertentu seperti petrokimia yang diuntungkan oleh kondisi tersebut.
Sementara, pasar akan menanti agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pekan ini. Pasar mulai bersiap mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan.
Bursa Amerika diperkirakan bergerak sedikit menguat pada perdagangan Jumat (17/6) pekan lalu. Indeks teknologi Nasdaq mengalami rebound setelah tekanan yang terjadi pada hari-hari sebelumnya.
Pasar merespons positif pidato Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa The Fed akan menurunkan tingkat inflasi ke level 2 persen tanpa membuat ekonomi mengalami resesi.
Meskipun mengalami kenaikan, pasar masih melihat volatilitas masih cukup tinggi pada pergerakan bursa Amerika.
Bursa Eropa bergerak sedikit menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar mulai mengakumulasi saham-saham yang mengalami tekanan pada hari-hari sebelumnya akibat keputusan berbagai bank sentral menaikkan suku bunga acuan.
Baca Juga: Saham Belum juga Dijual, Perusahaan Bir PT Delta Setor Dividen Rp60,1 M ke Pemprov DKI
Sedangkan bursa Asia bergerak variatif. Bursa Jepang mengalami penurunan tajam setelah bank sentral Jepang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan. Kebiijakan itu kontras dengan kenaikan suku bunga oleh The Fed dan beberapa bank sentral lain.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 364,49 poin atau 1,4 persen ke 25.598,51, indeks Hang Seng turun 216,89 poin atau 1,03 persen ke 20.858,11, dan indeks Straits Times terkoreksi 8,36 poin atau 0,27 persen ke 3.089,73.
Berita Terkait
-
Sambut Awal Pekan, IHSG Dibuka Naik Tipis Ke Level 6.944
-
Bitcoin Anjlok Hingga Rp267 Juta, Investor Makin Khawatir Masa Depan Kripto
-
Sepanjang Pekan Ini, IHSG Anjlok 2,11 Persen
-
5 Perusahaan Terbesar yang Sahamnya Terdaftar di BEI, Didominasi BUMN
-
Saham Belum juga Dijual, Perusahaan Bir PT Delta Setor Dividen Rp60,1 M ke Pemprov DKI
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar