Suara.com - Optimalkan peran dalam mencegah stunting, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bontang melalui Puskesmas Bontang Utara 2, gelar Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) serta Penyegaran Antropometri, bagi puluhan kader Posyandu Kelurahan Loktuan dan Gunung Elai Bontang Utara. Pelatihan berlangsung selama 5 hari di Gedung Koperasi Karyawan PKT.
Pimpinan Puskesmas Bontang Utara 2 Dwiyanti, mengatakan peserta pelatihan terdiri dari 72 kader posyandu Kelurahan Loktuan dan 5 kader dari kelurahan Gunung Elai.
Selama pelatihan para kader akan dibekali pengetahuan dan keterampilan pemberian makan bagi bayi dan anak, hingga kemampuan konseling yang bisa diterapkan secara mandiri di lingkungan keluarga maupun posyandu.
"Begitu pula dengan penyegaran antropometri, para kader dilatih untuk mampu melakukan pengukuran tubuh serta penimbangan anak sesuai standar dalam menilai status gizi dan pertumbuhan," ujar Dwiyanti.
SVP SPI PKT Budi Susilo, mengungkapkan pelatihan ini merupakan kesinambungan kepedulian PKT terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak di Kota Bontang, sekaligus upaya mencegah terjadinya stunting melalui pelayanan berbasis masyarakat. Hal ini merupakan salah satu fokus PKT, dengan meningkatkan kontribusi dalam menekan angka stunting di Kota Bontang guna mendukung tercapainya 17 indikator Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurut dia, penanganan stunting tidak bisa dilakukan hanya dengan perluasan jangkauan pelayanan, tapi juga peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader sebagai ujung tombak pelayanan di Posyandu.
"Maka dengan pelatihan ini, para kader posyandu diharap mampu mengimplementasikan PMBA dan pemantauan pertumbuhan anak secara mandiri," kata Budi Susilo.
Seiring dengan meningkatkan kapasitas dan kemampuan kader posyandu untuk pemberian makanan bayi hingga antropometri, diharap program pengendalian dan pencegahan stunting (PEDALGAS) yang terlaksana melalui sinergi PKT bersama Pemkot Bontang berjalan lebih optimal, sehingga target Pemerintah dalam menekan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024 tercapai sesuai target.
"Keterampilan kader posyandu dari pelatihan ini dapat menjadi salah satu langkah preventif dalam pengendalian stunting di Kota Bontang," tambah Budi Susilo.
Baca Juga: Pendirian Pabrik Bahan Peledak di Bontang Diawasi Langsung Kementerian Pertahanan
Kepala Dinkes Bontang Toetoek Pribadi Ekowati, berpesan agar para kader posyandu dapat menyerap pengetahuan dan keterampilan yang dibekali selama pelatihan, agar kedepan mampu terimplementasi di posyandu masing-masing.
Dirinya menilai pelatihan ini sangat penting untuk dipahami kader posyandu, mengingat asupan gizi kronik harian yang tidak mencukupi merupakan penyebab utama stunting yang perlu ditangani dengan baik.
"Begitu juga untuk antropometri, perlu banyak penyegaran bagi para kader posyandu agar bisa menyamakan persepsi untuk pengukuran tinggi dan lingkar lengan anak, maupun penimbangan berat tubuh. Sebab jika ada kesalahan data pengukuran, akan berpengaruh signifikan terhadap tingginya angka stunting," ungkap Toetoek.
Sekretaris Kota Bontang Aji Erlynawati, mengapresiasi komitmen PKT dalam mendukung penanganan dan pengendalian stunting melalui pembinaan kader posyandu secara berkesinambungan.
Dirinya menyebut percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu upaya Pemkot Bontang dalam menciptakan sumberdaya manusia unggul, yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan keterlibatan berbagai pihak.
"Adanya kolaborasi lintas sektor seperti halnya dengan PKT, Pemkot Bontang optimis angka prevalensi stunting yang saat ini 19 persen mampu ditekan hingga 14 persen di tahun 2024," ucap Aji.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun