Suara.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, meminta pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi kalangan pengusaha, terlebih 2 tahun kedepan merupakan tahun politik dimana biasanya akan banyak dinamika yang muncul.
"Dunia usaha bersama pemerintah harus berintegrasi secara harmonis untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional," kata Arsjad dalam acara Musyawarah Nasional Khusus Kadin, di Tangerang, Kamis (23/6/2022).
Menurut dia Kadin Indonesia adalah mitra strategis pemerintah dalam memberdayakan potensi dunia usaha yang ada di seluruh wilayah Indonesia dan mendorong pembangunan ekonomi nasional dan daerah untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.
"Dimana Indonesia dapat menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-5 di dunia. Maka dari itu, penyempurnaan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) ini akan mengokohkan posisi Kadin Indonesia sebagai satu-satunya induk organisasi dunia usaha di Indonesia yang lahir dari Undang Undang,” katanya.
Menurut dia tidak adanya penyempurnaan kembali AD/ART selama 12 tahun membuat AD/ART harus disesuaikan dengan perubahan perkembangan zaman, khususnya di bidang teknologi informasi dan ekonomi juga keadaan yang dihadapi Indonesia saat ini.
Terlebih, adanya tantangan seperti konflik geopolitik Ukraina – Rusia, krisis pangan dan naiknya inflasi yang dapat memicu timbulnya krisis politik dan krisis sosial.
Meskipun tantangan yang sedang dihadapi dunia termasuk Indonesia cukup kompleks, namun perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5.01 persen (yoy). Maka dari itu, Arsjad meminta agar Kadin Indonesia harus
bersatu dan menyempurnakan AD/ART demi memperkuat internal organisasi Kadin Indonesia.
"Agar Kadin mampu menghadapi tantangan-tantangan sekaligus memanfaatkan peluang-peluang dalam perannya sebagai payung organisasi dunia usaha yang resilient, mandiri dan professional serta menjadi mitra Pemerintah yang adaptif dan responsif dalam melaksanakan visi, misi dan programnya,” ucap Arsjad.
Arsjad juga menambahkan, sempurnanya AD/ART juga memberikan fungsi keseimbangan peran dan tanggung jawab antar komponen lembaga yang ada dalam organisasi Kadin yang satu, inklusif dan kolaboratif, serta mengurangi kemungkinan perbedaan pendapat yang multitafsir yang akan menjadi faktor negatif bagi dinamika organisasi Kadin.
Baca Juga: Kadin Jawa Tengah Mendukung Pembatasan BBM Subsidi untuk Mobil Mewah
Tak hanya itu, pemilu 2024 merupakan salah satu faktor diperlukannya AD/ART yang kuat dan sempurna. Hal ini dikarenakan salah satu pembahasan AD/ART adalah mengenai rencana dan pandangan Kadin Indonesia kedepannya.
“Untuk menghadapi pemilu 2024, kami mengusung slogan “Bertanding untuk Bersanding” yang didasari oleh nilai gotong royong, untuk menyejahterakan rakyat melalui kebijakan-kebijakan yang baik dan berkelanjutan dimana membuat investasi lebih mudah, memunculkan pengusaha-pengusaha baru yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia,” ucap Arsjad.
Berita Terkait
-
Alasan Kenaikan Harga Tiket Feri di Batam karena Beli BBM di Singapura, Kadin: Aneh, Mengapa Tak Pakai Pertamina?
-
Kadin Jawa Tengah Mendukung Pembatasan BBM Subsidi untuk Mobil Mewah
-
Kadin Bahas Harga Tiket Batam-Singapura Berujung Pengusurian Agen oleh Jadi Rajagukguk
-
Kadin Jatim Desak Pemerintah Segera Tetapkan Status KLB untuk Wabah PMK
-
Lebih dari 74 Persen Konsumen Indonesia Pilih Belanja Online
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink