Suara.com - Guru besar dari Universitas Berkeley mengatakan, pasar kripto adalah bentuk penipuan berupa skema piramida. Hal ini ia ungkapkan dengan alasan, saat ini bursa kripto tengah terpuruk dan sulit bangkit.
“Kripto adalah sampah sehingga saya hanya mengajar tentang kripto untuk mengoloknya,” kata dia dalam podcast Cryptonite.
Menurut dia, kripto tidak lain adalah permainan zero-sum dan bukan termasuk investasi sehingga hanya berdasar pada pertaruhan atau judi.
Menurut dia, kripto tidak bisa berfungsi sebagai alat bayar karena ada fitur negative sum di dalam sistemnya. Alasannya, tiap pemilik aset ini mendapatkan untung dari investor lain yang merugi.
Selain itu, Weaver menyebut, sistem kripto tidak efisien sehingga membakar uang senilai milyaran dolar setiap tahun.
“Setiap dolar yang masuk disedot dari investor lain. Anda tidak mendapat uang di kripto, tetapi Anda meraupnya dari hasil orang lain,” kritik Weaver, dikutip dari Finbold via Blockchain media.
Mengomentari isu kripto yang semakin banyak diadopsi sebagai alat pembayaran, ia kekeuh menganggap nilai kripto yang tidak stabil berlawanan dengan ini.
Terlebih, kripto tidak memiliki pihak sentral seperti bank dan batas tiga hingga tujuh transaksi per detik secara global bagi Bitcoin, maka Bitcoin tidak bisa dipakai untuk pembayaran legal dan hanya berguna bagi pelaku kriminal.
Selain itu, transaksi Bitcoin dibutuhkan untuk menciptakan kanal di Lightning Network dan mengisi saldo. Bila dana di dalam kanal menjadi nol, pengguna harus mengisi ulang.
Baca Juga: Bearish Pasar Kripto Tahun 2022 Jadi yang Terburuk Sepanjang Masa
Kondisi pasar kripto yang bearish membuat kritikus lain mulai kembali buka suara. Bank for International Settlement (BIS) mengingatkan tentang bahaya kripto di tengah krisis kripto saat ini.
Di sisi lain, beragam pihak memuji kegunaan kripto di masa-masa sulit. Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina Alex Bornyakov menjelaskan kripto memberikan keluwesan untuk mengirim suplai di wilayah perang secara cepat.
Berita Terkait
-
Kecanduan Judi Online, Pegawai BRK Nekat Bobol Uang Nasabah Miliaran Rupiah
-
Gawat Kali Bah! Pegawai Bank Ini Kuras Uang Nasabah hingga Rp 5 Miliar Buat Judi Online
-
Kuras Tabungan Nasabah Rp5 Miliar, Pegawai BRK Pakai Duitnya untuk Judi Online
-
Nyesek! Suami Pulang Kerja Tunggu 2 Jam di Luar, Ternyata Istri Selingkuh dengan Tetangga Dalam Rumah
-
Bearish Pasar Kripto Tahun 2022 Jadi yang Terburuk Sepanjang Masa
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI