Suara.com - Setidaknya sudah ada 63 kasus ternak sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang ditemukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali , dengan 55 di antaranya telah berhasil dimusnahkan.
"Total 63 kasus, yang sudah stepping out atau pemusnahan 55, sisa 8 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada, Sabtu kemarin.
Ia mengatakan, 63 kasus sapi PMK yang ditemukan di Bali tersebut muncul tiba-tiba pada bulan Juni 2022 dengan kasus perdana di Kabupaten Gianyar.
"Kasus pertama adalah di Kabupaten Gianyar, Desa Medahan ada 38 kasus, di Kabupaten Buleleng, Desa Lokapaksa 21 kasus dan di Kabupaten Karangasem empat," ujarnya kepada Antara.
Seluruh sapi yang terdeteksi terjangkit PMK di Gianyar saat ini telah dimusnahkan dan belum ditemukan kembali gejala serupa. Namun terhadap 22 kasus di Buleleng, proses pemusnahan belum berlangsung terhadap empat sapi, begitu pula empat ekor sapi positif PMK di Karangasem.
"Yang paling tepat kita lakukan adalah pemusnahan untuk menghilangkan sumber-sumber penyakit. Lalu sumber penyakitnya sudah kita hilangkan semoga Bali akan kembali menjadi hijau, hanya lagi delapan kasus itu," kata Sunada.
Menurut dia, pemotongan paksa terhadap hewan terjangkit PMK adalah solusi terbaik. Pasalnya jika hewan positif hanya dirawat atau karantina tetap berpotensi menjadi pembawa virus.
Peternak jelas jadi korban dari penyakit menular pada hewan ini, Sunada hanya dapat meminta masyarakat paham dengan kondisi tersebut karena wabah ini tidak dapat dihindari.
Sebelumnya diwartakan, pemerintah menjanjikan adanya ganti rugi yang akan diberikan jika sapi atau hewan ternak mati terdampak PMK dengan nominal Rp10 juta.
Baca Juga: Kasus PMK Merebak, Bali Lockdown Semua Pengiriman Sapi
Terkait penyebab munculnya kasus positif di Bali, Kadistan pangan belum dapat memastikan penyebabnya. Pihaknya hingga kini masih mencari jejak penularan kasus PMK di Pulau Dewata.
Sunada juga mengaku kaget lantaran kasus positif justru ditemukan di tiga daerah tersebut, sedangkan pengawasan ketat terhadap hewan maupun kendaraan pengangkut telah dilaksanakan di kawasan pelabuhan.
"Begitu balik dari Jawa akan dibersihkan atau dimandikan mobilnya disemprot disinfektan. Ini dilakukan di Gilimanuk, Celukan Bawang, Karangasem kita jaga ketat disana," pungkas dia.
Kendati virus PMK pada hewan akhirnya memasuki Bali, Sunada masih tetap optimis bahwa wabah ini akan segera berakhir. Upaya "lockdown" kemudian diterapkan agar hewan-hewan tersebut tak dapat dikirim menuju luar Bali.
Berita Terkait
-
Harga Daging Sapi Hingga Tahun Ajaran Baru Berpotensi Tingkatkan Inflasi
-
Pemerintah Tetapkan Status Darurat PMK Jelang Hari Raya Kurban
-
Wabah PMK Untungkan Pedagang Hewan Kurban Lokal Samarinda
-
Wabah PMK di Ngawi, Tangis Ningsih Pun Pecah Sapi Indukannya Habis Melahirkan Mati
-
Kasus PMK Merebak, Bali Lockdown Semua Pengiriman Sapi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
Tak Bayar Pajak Rp21,15 Miliar Sejak 2021, Komisaris PT SI di Cokok Anak Buah Menkeu Purbaya