Suara.com - Kebijakan pembatasan pembelian bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite yang kabarnya mulai dilakukan pada Agustus hingga kini belum ada kepastian.
Hal ini menyusul pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang belum menjelaskan kepastian tersebut.
Untuk diketahui, revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM hingga aturan pembelian Pertalite hingga kini tengah diupayakan.
"Masih proses, sedang disiapkan (revisi Perpres)," kata Arifin, Kamis (7/7/2022) lalu.
Sementara, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI menjelaskan, revisi aturan itu diharapkan segera selesai dan pembatasan pembelian Pertalite bisa dilakukan pada Agustus.
"Sedang difinalisasi, akan keluar dalam bulan ini, itu di pemerintah. Jadi sudah ada harmonisasi antara lembaga dan Kementerian, " ujar Nicke.
Dengan adanya aturan ini, nantinya konsumsi Pertalite menurun 1,7 juta KL dari sebelumnya 28,5 juta KL menjadi 26,71 juta KL. Selain itu, konsumsi solar juga bisa ditekan dari 17,2 juta KL menjadi 16,36 juta KL.
Berita Terkait
-
Pemerintah Disarankan Batasi Distribusi Daripada Menaikkan Harga BBM Subsidi
-
KBRI Tokyo Dukung Pertamina Tingkatkan Kerja Sama Riset dan Kapasitas SDM untuk Transisi Energi
-
KSP Apresiasi Tingginya Minat Masyarakat Mendaftar ke Aplikasi MyPertamina
-
Pengamat: Kriteria Penerima BBM Subsidi Harus Penuhi Rasa Keadilan
-
Beli Pertalite Pakai Ponsel Bikin Ribet, Pengamat Usul Alternatif Murah dan Mudah
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar