Suara.com - Harga minyak dunia rebound pada perdagangan hari Rabu, setelah persediaan minyak Amerika meningkat dan angka inflasi AS mendukung kasus kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih besar.
Mengutip CNBC, Kamis (14/7/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 8 sen menjadi USD99,57 per barel, sementara West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, meningkat 46 sen menjadi USD96,30 per barel.
Brent turun tajam sejak mencapai USD139 pada Maret, yang mendekati level tertinggi sepanjang masa pada 2008, karena investor melepas minyak akhir-akhir ini di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga agresif untuk membendung inflasi akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan minyak.
Harga anjlok lebih dari 7 persen pada sesi Selasa dalam perdagangan yang bergejolak untuk menetap di bawah USD100 untuk kali pertama sejak April, dan berada dalam kondisi jenuh jual berdasarkan indikator kekuatan relatif, ukuran sentimen pasar.
"Saya tidak akan mengatakan tren naik ini belum berakhir," kata Thomas Saal, Vice President StoneX Financial.
Pasar fisik tetap ketat. Tolok ukur utama, seperti minyak mentah Forties dan Midland Amerika, diperdagangkan dengan harga premium terhadap pasar berjangka, melukiskan gambaran yang berbeda dari apa yang terjadi di masa mendatang, yang dipengaruhi data inflasi yang mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga lebih banyak dari bank sentral utama.
Persediaan minyak AS naik lebih dari ekspektasi dalam jeda ringan dari ketatnya pasar. Stok minyak mentah komersial AS naik 3,3 juta barel, data pemerintah menunjukkan, dibandingkan ekspektasi untuk penarikan moderat dalam stok.
Indeks harga konsumen Amerika berakselerasi menjadi 9,1 persen pada Juni karena biaya bensin dan makanan tetap tinggi, memperkuat kasus bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin akhir bulan ini.
Ekspektasi untuk pertumbuhan yang lebih rendah juga memicu pelarian ke dolar AS untuk alasan keamanan. Indeks Dolar (Indeks DXY) mencapai level tertinggi 20 tahun, Rabu, yang membuat harga minyak lebih mahal bagi pembeli non-AS.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Lebih dari 7 Persen, Kini di Bawah USD100/Barel
Pembatasan Covid-19 di China juga membebani pasar, ketika impor minyak mentah China turun ke level terendah dalam empat tahun pada Juni.
"Masalah permintaan mengejar harga yang tinggi. Dolar AS menyebabkan tekanan turun pada semua komoditas. Ada perubahan mentalitas selama beberapa minggu terakhir," kata Tony Headrick, analis CHS Hedging.
Pekan ini, baik Organisasi Negara Eksportir Minyak maupun Badan Energi Internasional, dalam laporan bulanannya, memperingatkan bahwa permintaan melemah, terutama di ekonomi terbesar dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1