Suara.com - Harga emas melemah pada perdagangan hari Rabu, karena penguatan dolar menggerus dukungan bagi logam kuning dari ekspektasi Federal Reserve mungkin tidak menaikkan suku bunga 100 basis poin pekan depan.
Mengutip CNBC, Kamis (21/7/2022) harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD1.700,23 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,6 persen menjadi USD1.700,20.
"Emas diperdagangkan dalam kisaran ketat, tetapi ini adalah perdagangan yang berat. Pembicara Fed mendorong kembali gagasan kenaikan 100 bps, tetapi emas masih belum berhasil reli karena masih ada trader yang menggunakan kesempatan itu untuk melakukan aksi jual sebelum harga jatuh lebih lanjut," kata analis TD Securities, Daniel Ghali.
Kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost memegang emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,5 persen membatasi daya tarik emas di antara pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Emas memiliki awal yang sedikit positif minggu ini karena ekspektasi pasar kenaikan suku bunga 100 poin persentase oleh Federal Reserve meredup. Namun, akhir-akhir ini logam mulia itu gagal menarik banyak aliran safe-haven karena investor lebih memilih dolar.
"Konflik di Ukraina mengkatalisasi sejumlah besar arus masuk menuju ETF emas pada awal tahun, tetapi relevansinya telah memudar. Rezim bank sentral yang hawkish mengurangi selera untuk pembelian emas," ujar Ghali.
Pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa dijadwalkan bertemu pada Kamis. Sementara itu, inflasi Inggris sepanjang periode Juni melonjak ke puncak 40 tahun, memperkuat peluang kenaikan suku bunga Bank of England setengah poin persentase, bulan depan.
"Tampaknya pada saat ini posisi yang menarik bagi trader emas adalah memposisikan diri mereka untuk pemulihan karena USD1.650-1.700 tampaknya menjadi dasar jangka menengah yang baik," kata David Jones, analis Capital.com.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp 963.000/Gram
Sementara itu harga logam lainnya perak di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD18,67 per ounce, sementara platinum merosot 2 persen menjadi USD857,00. Paladium melemah 0,6 persen menjadi USD1.864,63.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia