Suara.com - Peserta mandiri di wilayah Kantor Cabang BPJS Kesehatan Manokwari, Papua Barat menunggak iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN) hingga Rp1miliar.
Disampaikan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Manokwari Deny Jermy Eka Putra Mase, saat ini jajarannya sudah meluncurkan inovasi bernama REHAB (Rencana Pembayaran Bertahap) guna memberikan kesempatan kepada peserta mandiri segera melunasi tunggakan mereka.
"Melalui program yang dinamakan REHAB ini maka bagi masyarakat yang memiliki tunggakan iuran JKN-KIS agar disilakan mengakses program ini untuk meringankan dalam proses pembayaran," jelas Deny.
Akhir Juni lalu, jumlah peserta program BPJS Kesehatan atau JKN-KIS di Kantor Cabang Manokwari sebanyak 5.635.274 jiwa atau 103 persen dari target sebanyak 5.463.000 jiwa, tersebar di seluruh Indonesia.
Sebagian dari peserta itu masuk kategori non aktif yaitu mereka yang menunggak pembayaran iuran JKN-KIS.
Penanganan permasalahan tunggakan iuran JKN-KIS peserta mandiri, kata Deny, cukup pelik dan menimbulkan polemik.
Pihak BPJS Kesehatan Manokwari mengalami banyak kendala saat menginformasikan kepada para peserta untuk segera melunasi kewajibannya.
"Rata-rata mereka mendaftar jadi peserta saat membutuhkan pelayanan kesehatan," jelasnya.
Beberapa modus yang biasa digunakan peserta, katanya, misalnya satu bulan sebelum melahirkan baru mendaftar jadi peserta program JKN-KIS menurut kelas.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Abdul Kadir Jadi Ketua Dewan Pengawas Gantikan almarhum Acmad Yurianto
Untuk kelas III haya membayar biaya per bulan Rp42 ribu, dimana hanya Rp35 ribu yang dibayar karena separuhnya disubsidi oleh pemerintah. Setelah 14 hari kemudian kepesertaannya aktif. Namun setelah mendapatkan layanan kesehatan, yang bersangkutan tidak mau bayar iuran JKN-KIS.
Peserta non aktif, katanya, tidak bisa mengakses seluruh layanan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan mulai fari faskes tingkat pertama seperti puskesmas, dokter keluarga, klinik swasta maupun pelayananan rujukan ke faskes lanjutan di rumah sakit.
"Ada yang tunggakannya sampai bertahun-tahun, sehingga tidak mampu lagi membayar. Kami sudah berupaya menghubungi lewat whatsapp bless, lewat telefon, melalui REHAB, kader JKN bahkan sampai mengunjungi ke rumah, tapi kendalanya banyak. Ada yang mengaku sudah tidak punya uang, atau uang sudah terpakai untuk bayar sekolah anak, belum mendapatkan gaji dan seribu satu macam alasan lainnya," tutur Deny.
Hingga Juli ini, Provinsi Papua Barat menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang sudah mencapai universal health coverage dimana hampir sebagian besar dari penduduknya sudah mendapatkan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan.
Di wilayah Papua Barat sendiri terdapat dua kantor BPJS Kesehatan yaitu BPJS Kesehatan Cabang Manokwari yang mencakup Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Kaimana, Fakfak dan Pegunungan Arfak serta Provinsi Papua Barat.
Dari tujuh kabupaten tersebut, tersisa satu kabupaten yang belum mencapai nilai standar penjaminan kesehatan seluruh penduduknya yaitu Kabupaten Pegunungan Arfak, dimana saat ini kepesertaan program JKN-KIS di wilayah itu baru mengakomodasi 75 persen dari total penduduknya.
Berita Terkait
-
Resmi Dilantik, Ketua Dewas BPJS Kesehatan Siap Tancap Gas Optimalkan Program JKN
-
Kuota BPJS Kesehatan Direncanakan Akan Dipangkas
-
Kuota BPJS Kesehatan Bakal Dipangkas, Orang Miskin Dilarang Sakit
-
Presiden Jokowi Angkat Abdul Kadir Sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan
-
Jokowi Tunjuk Abdul Kadir Jadi Ketua Dewan Pengawas Gantikan almarhum Acmad Yurianto
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
Tak Bayar Pajak Rp21,15 Miliar Sejak 2021, Komisaris PT SI di Cokok Anak Buah Menkeu Purbaya