Suara.com - Monitoring pengembangan pembinaan program Guntung Eco Culture Sport Tourism (GECST), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar Management Goes to Community bertajuk Senam Sehat Karyawan Bersama Warga Guntung (Semawar Guntung) di lamin adat Kutai Guntung.
Hadir pada kesempatan itu Wali Kota Bontang Basri Rase, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan, serta Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Selain senam bersama, kegiatan turut diisi pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian makanan bergizi bagi masyarakat, serta bantuan sarana prasarana senilai Rp200 juta, bagi Forum Komunikasi Pengembangan Pariwisata (FKPP) Guntung untuk program GECST.
Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman, mengatakan pembinaan program GECST ini salah satu bentuk keseriusan PKT dalam mendorong pengembangan potensi wisata Kota Bontang, setelah keberhasilan pembinaan program Better Living in Malahing selama lima tahun.
Dimana Better Living in Malahing masuk menjadi 100 destinasi wisata nasional, sehingga pengembangan potensi lainnya ditindaklanjuti PKT melalui program GECST agar pariwisata Bontang semakin tumbuh dan berkembang.
"Program GECST merupakan kesinambungan pembinaan sektor pariwisata yang digagas PKT setelah Better Living in Malahing, dan akan dijalankan dalam lima tahun kedepan," ujar Qomaruzzaman.
Berkaca pada Better Living in Malahing, pengembangan potensi wisata budaya dan olahraga pada program GECST juga akan diikuti dengan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dengan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat. Hal ini ditindaklanjuti dengan pembentukan FKPP Kelurahan Guntung, sebagai pengelola GECST yang dibekali berbagai keterampilan disamping penguatan infrastruktur penunjang dan fasilitas wisata di Kelurahan Guntung.
"Selain pengembangan potensi wisata, masyarakat pun bisa lebih berdaya dengan berbagai keterampilan. Seperti Better Living in Malahing yang kini masyarakatnya bisa mandiri, hal ini juga akan menjadi goals GECST," tambah Qomaruzzaman.
Menurut Qomaruzzaman, pengembangan potensi wisata juga target PKT untuk kesiapan menyambut Ibu Kota Negara (IKN), agar Bontang sebagai kawasan penyangga memiliki destinasi unggulan yang dapat menarik minat wisatawan serta mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap daerah dan pembangunan masyarakat.
Baca Juga: Kunjungi PKT, Marthin Billa Apresiasi Kontribusi Perusahaan Bagi Masyarakat dan Daerah
"Saat IKN berjalan, maka pariwisata Bontang akan menjadi destinasi nasional. Makanya kita perlu menyiapkan sejak awal, dan nanti tinggal pengembangan untuk keberlanjutannya. Hal ini disikapi serius PKT agar potensi pariwisata kita menjadi unggulan di Kaltim," terang Qomaruzzaman.
Wali Kota Bontang Basri Rase, pun mengatakan Kelurahan Guntung telah dicanangkan sebagai salah satu kampung adat dan wisata di Kota Bontang, yang terus didorong Pemerintah untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Apalagi dengan pesta adat Erau Pelas Banua yang rutin digelar tiap tahun, menjadi potensi Kelurahan Guntung yang bisa dimaksimalkan untuk menarik minat wisatawan.
"Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu program prioritas Pemkot Bontang, untuk mengoptimalkan potensi daerah. Gayung bersambut, hal ini didukung penuh PKT untuk pengembangan Kelurahan Guntung dengan konsep wisata budaya dan olahraga," ujar Basri.
Sejalan dengan itu, Pemerintah juga tengah mendorong pertumbuhan UMKM agar lebih maju dan berdaya saing, sehingga kedepan Bontang sebagai kawasan penyangga IKN mampu menjadi sentra UMKM di Kalimantan Timur. Hal ini melihat banyaknya potensi yang bisa dikembangkan, baik dari sektor makanan dan minuman olahan, kerajinan batik hingga sepatu dan tas lokal yang mulai diseriusi pelaku UMKM lokal Bontang.
"Upaya ini juga kami lihat dari PKT, yang selama ini banyak membina pelaku UMKM di berbagai bidang. Salah satunya batik lokal yang juga dikembangkan untuk kemandirian warga Malahing, hingga kini bisa memproduksi sendiri dengan kualitas yang sangat baik.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi langkah PKT dalam mendorong pengembangan potensi wisata daerah yang direalisasikan melalui Guntung Eco Culture Sport Tourism, maupun Better Living in Malahing yang saat ini mampu menciptakan kemandirian masyarakat di pesisir Bontang. Menurut dia, pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif sudah sepatutnya dikembangkan sejak dini, melalui kolaborasi multipihak seperti halnya PKT dengan Pemkot Bontang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo