Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berkesempatan menjajal Molisel, salah satu motor listrik karya siswa SMK Negeri 2 Banjarnegara. Motor yang didominasi warna hitam ini memiliki kapasitas kecepatan hingga 50-60 kilometer per jam.
"Setidaknya sudah ada praktek yang bisa diberikan oleh sekolah meskipun batre gitu ya. Jadi mengkonversi motor yang berbahan bakar bensin ke listrik ini ide bagus anak-anak ini," kata Ganjar di SMK Negeri 1 Bawang, Banjarnegara.
Untuk setiap satu unit Molisel digarap langsung oleh belasan siswa dari 3 jurusan di SMK Negeri 2 Banjarnegara. Masing-masing siswa mendapatkan tugas mulai dari menyiapkan kelistrikan, permesinan hingga produksi.
Untuk menekan biaya produksi, Ganjar menyarankan pihak sekolah mencari pihak seasta yang ingin bekerja sama ihwal pengadaan mesin. Sehingga perlengkapan yang harus dibeli tidak terlalu banyak.
"Sebenernya bisa ditawarkan, ngga usah beli motor listrik baru. Motor yang lama saja yang dikonversi. Sehingga dia hanya jual mesinnya saja itu akan bagus," ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar mendorong untuk pembuatan kapasitas baterai yang lebih besar lagi. Ganjar menargetkan satu unit Molisel bisa menempuh jarak 200 kilometer untuk satu kali pengisian daya.
Ganjar berharap, ke depannya Molisel bisa menjadi salah satu produk asli anak negeri yang bisa dijual dan diproduksi dalam pasar otomotif yang lebih luas lagi.
"Tinggal ya tadi saya tanya batrenya kapasitasnya masih 30 kilometer mungkin diperbaikin sistem batrenya. Sehingga harapan kita mudah-mudahan 200 kilometer. Dengan cara itu nanti akan bisa jauh lebih efisien," jelas Ganjar.
Sementara itu, siswa SMK Negeri 2 Banjarnegara perakit Molisel, Zidan dan Delta Ayu menjelaskan proses pembuatan satu unit Molisel memakan waktu 2 bulan. Bobot maksimal Moseli mencapai 300 kilogram.
Baca Juga: Tuntaskan Kemiskinan, Ganjar Siapkan SDM Unggul Melalui Pendidikan Gratis
Keduanya mengungkapkan, produksi Molisel akan terus dipelajari dan dikembangkan dengan harapan agar Molisel bisa menjadi salah satu kendaraan kebanggaan Jawa Tengah, bahkan kebangaan bangsa dan negara.
"Pembuatannya 2 bulan, waktu chargernya itu 3 sampai 4 jam. Jarak tempuhnya mencapai 30 kilometer. Untuk bobot maksimal motor ini 300 kilogram, jarak tempuhnya 50 sampai 60 kilometer per jam," ungkap Zidan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya