Suara.com - Sebagai bentuk suport bagi usaha pemerintah untuk mempopulerkan mobil listrik, KB Bukopin mendukung mobil listrik Hyundai untuk meluncur di Indonesia. Mobil listrik kini tengah digandrungi para pencinta otomotif Tanah Air.
Di masa depan, mobil yang tak menghasilkan emisi ini diproyeksikan akan pendorong berkembangnya energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Salah satu seri mobil listrik yang diproduksi Hyundai, Hyundai Ioniq 5, kini mendapat dukungan penuh dari KB Bukopin. Seri Hyundai Ioniq 5 merupakan mobil listrik pertama yang sepenuhnya dibuat di Indonesia, tepatnya di pabrik Hyundai yang berlokasi di Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.
Sejak diperkenalkan pada Maret 2022, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mencatat, total surat pemesanan kendaraan (SPK) mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) Ioniq 5 sebanyak 1.700 unit.
Mobil ini pun menjadi EV pertama Hyundai yang dibangun di atas Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Hyundai Ioniq 5 memiliki teknologi Vehicle-to-Load (V2L), yaitu fitur yang memungkinkan pengguna memperoleh daya listrik hingga sebesar 3,6 kW untuk mengisi ulang daya berbagai perangkat listrik, seperti sepeda listrik, skuter listrik, atau peralatan berkemah.
Ioniq 5 bahkan memiliki jarak tempuh hingga 481 kilometer, dengan akselerasi dari 0 hingga 100 kilometer/jam dalam waktu 7,4 detik. Kendaraan ini tersedia dalam lima pilihan warna eksterior, yaitu Optic White, Magnetic Silver Metallic, Titan Grey Metallic, Midnight Black Pearl, dan Gravity Gold Matte.
Adapun untuk tipe Prime Standard Range dibanderol Rp718 juta, Prime Long Range seharga Rp759 juta, Signature Standard Range sebesar Rp779 juta dan Signature Long Range yang mencapai Rp829 juta on the road (OTR) Jakarta.
Tak hanya Ioniq 5, Hyundai juga menjadi pionir mobil listrik yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia dengan kehadiran Hyundai Kona. Menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), model mobil (BE) Hyundai mendominasi penjualan ritel kendaraan listrik dengan pangsa pasar 87,3 persen.
Melihat penjualan mobil listrik yang cukup tinggi ini, perusahaan pembiayaan pun optimistis dengan sektor baru tersebut. Salah satunya KB Bukopin, melalui Korean Link Business.
Baca Juga: Pacu Pertumbuhan DPK, Bank KB Bukopin Luncurkan Program DStar Anniversary Special Rate
Ekspansi Bisnis Korean Link Business
Korean Link Business merupakan inisiasi yang didukung oleh KB Kookmin Bank selaku Ultimate Shareholder. Layanan ini berfokus pada perusahaan berbasis Korea yang beroperasi di Indonesia.
Ekspansi bisnis tersebut meliputi penyaluran kredit (lending), penghimpunan dana, garansi bank, serta fasilitas trade finance seperti LC, SKBDN, dan standby LC. Langkah ini merupakan salah satu upaya KB Bukopin yang didukung oleh KB Kookmin Bank untuk menjadi bank global ke depannya.
Hingga Q1-2022, sebanyak 51 perusahaan Korea telah terjaring dalam Korean Link Business KB Bukopin, yang 44 diantaranya masuk dalam penghimpunan dana (funding) dan tujuh lainnya dalam penyaluran kredit (lending) dan trade finance.
Sejak Korean Link Business dijalankan pada Q1-2021, tingkat penghimpunan dana (funding) meningkat Rp6,3 triliun menjadi Rp7,8 triliun. Sementara penyaluran kredit (lending) sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp420 miliar.
“Bank KB Bukopin telah memberikan pembiayaan kepada dealer authorized Hyundai dan melakukan kerja sama pembiayaan atau join financing dengan PT Sunindo Kookmin Best Finance (SKBF) untuk penyaluran kredit kepada konsumen selaku end user mobil listrik,” ujar Wakil Direktur Utama Robby Mondong.
Berita Terkait
-
BRIN Teliti Teknologi Pendukung Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
-
Mobil Listrik Toyota: Deretan Fakta Menarik yang Perlu Diketahui, Simak di Sini
-
Ford Serius Garap Bisnis Mobil Listrik, LG Energy Solution Siapkan Proyek Baterai
-
Dukung Penuh Industri Mobil Listrik Nasional, Dirut PLN: Dagangan Kami Laris
-
Moeldoko : Mobil Listrik Tak Serumit yang Dipikirkan Masyarakat
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham EMAS Terbesar, Segini Keuntungan yang Didapat Dari IPO
-
Rp233 Triliun Uang Rakyat Nganggur di Bank, Pemda Gagal Kelola Anggaran?
-
Pemerintah Beberkan Fakta di Balik Kenaikan Harga Ayam dan Telur
-
RI Mau Nyontek Turki Kembangkan Industri Halal di Dalam Negeri
-
Jurus Sumitronomics Menkeu Purbaya: APBN 2026 Fokus ke Rakyat
-
Organisasi Internasional Sebut AI Bakal Jadi Penolong Ekonomi Dunia Bisa Tumbuh Tinggi
-
Tak Hanya KTP, Pemerintah Juga Mau Luncurkan Ijazah Berbentuk Digital
-
Saham BUMI Menguat di Sesi I, Ini Analisis Lengkap Pergerakan IHSG Hari Ini
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Promo Superindo Hari Ini: Diskon Minyak Goreng, Deterjen, dan Produk Segar!