Suara.com - Pengguna internet di Indonesia kini mencapai 202 juta, di mana 77% masyarakat telah terhubung dengan internet. Kendati menawarkan kemudahan namun aktivitas digital memiliki risiko yang sangat tinggi, salah satunya pencurian data yang merugikan masyarakat.
Ketua Bidang Kesekretariatan Relawan TIK Kalimantan Barat Rahmad Widyo Utomo mengatakan langkah-langkah menjadi netizen cerdas, di antaranya dengan menjaga privasi, melawan perundungan, dan waspada akan
hoaks.
Ia juga mengatakan, alasan mengapa data pribadi harus dilindungi, salah satunya yaitu agar tidak terkena tindak kejahatan atau kriminal.
“Kepo boleh, tapi jangan sampai melewati batas. Tiap orang punya privasinya, termasuk kamu. Jadi kalau kamu gak mau diganggu, hargai juga privasi orang lain ya," kata Rahmad dalam sebuah webinar ditulis, Minggu (31/7/2022).
Sementara itu Key Opinion Leader (KOL) Nasional Syarifah Bena mengatakan bahwasannya walaupun terdapat kebebasan berekspresi di dunia digital namun hal ini turut ada batasan-batasannya pula yang diatur dalam UU ITE meliputi pornografi, perjudian, pemerasan, penipuan, dan lain sebagainya.
“Adapun hal yang dapat dilakukan antara lain yaitu berhati-hati dalam bermedia sosial, melindungi identitas pribadi, serta mengedukasi masyarakat dan teman disekitar lingkungan,” katanya.
Sedangkan Direktur Yale Communication Ferianto menambahkan bahwa penguatan pendidikan karakter di era digital merupakan suatu hal yang penting, hal ini dikarenakan lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku individu.
Kemudian, pemanfaatan teknologi secara baik menjadikan kunci utama dalam nilai karakter peserta didik pada era digital ini.
“Lima nilai utama karakter prioritas dalam penguatan pendidikan karakter yaitu religius, integritas, nasionalis, gotong royong, dan mandiri,” ujarnya.
Baca Juga: Sulitnya Internet Hambat UMKM di Sulbar, Akmal Malik Berharap Ada BTS
Berita Terkait
-
Sulitnya Internet Hambat UMKM di Sulbar, Akmal Malik Berharap Ada BTS
-
Siswa SMPN 1 Jayapura dan SD Inpress 109 Sorong Dapat Pelatihan Mengenai Cyberbullying dari Kominfo
-
Kominfo Gelar Pelatihan Positif, Kreatif dan Aman di Internet agar Anak Muda Makin Cakap Digital
-
Mengenal Etika Digital, Kemampuan yang Wajib DImiliki Dalam Berinteraksi Di Dunia Maya
-
Cerdas Menggunakan Internet, Raup Cuan Demi Menunjang Bisnis
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen