Suara.com - Internet telah menjadi medium efektif untuk bertransaksi dagang secara elektronik. Namun, dibutuhkan standar etika antara penjual dan pembeli agar sama-sama tidak dirugikan.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan SDM Relawan TIK Provinsi Bali Ni Kadek Dwi Febriani mengatakan saat ini tren pemanfaatan lokapasar (marketplace) sebagai sarana transaksi jual beli kian masif dibandingkan transaksi konvensional.
"Jenis transaksi secara digital ini memiliki keunggulan, seperti biaya operasional yang efisien, toko beroperasi 24 jam, akses pasar yang lebih luas hingga kancah global, serta tidak butuh modal besar untuk memulai usaha," kata Ni Kadek dalam webinar bertajuk Hati-hati, Pahami Etika dalam Jual Beli Online, Minggu (31/7/2022).
Namun, kata dia, transaksi secara daring tidak lantas bebas masalah, menurutnya ada beberapa kasus yang merugikan penjual maupun pembeli.
"Pada penjual, misalnya, mereka pernah dirugikan oleh transfer dana (pembelian) yang fiktif dari pembeli. Selain itu, pembeli kerap dirugikan oleh barang yang dibeli tidak sesuai dengan keterangan yang tercantum di lapak penjual,” kata Ni Kadek.
Ni Kadek menyarankan baik penjual maupun pembeli harus mematuhi etika bertransaksi secara daring. Beberapa upaya tersebut adalah memastikan perangkat digital yang digunakan aman, patuhi segala ketentuan yang dicantumkan oleh penyelenggara platform lokapasar, jujur dalam menginformasikan jenis produk yang dijual serta merespons dengan cepat keluhan yang disampaikan pembeli.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus Relawan Mafindo Wilayah Malang Raya Frida Kusumastuti memberikan sejumlah tips bagi pembeli agar aman bertransaksi secara daring.
Untuk mengenali produk yang akan dibeli adalah aman, ada beberapa cara, seperti harga barang yang masuk akal, foto produk bukan karya/milik pihak lain, kolom komentar diaktifkan, serta sistem pembayaran yang aman (tidak meminta uang muka atau memaksa segera mentransfer dana).
“Media digital memberi kesempatan untuk mendapatkan, memproduksi, dan mendistribusikan informasi di ruang digital. Namun, semua tetap harus dilakukan dengan penuh tanggung jawah sesuai norma berlaku,” ujar Frida.
Baca Juga: Pengguna Internet RI Tinggi, Hati-hati Pencurian Data
Sedangkan relawan Mafindo Samarinda Muhammad Aswad memberikan sejumlah cara untuk berinternet dengan aman dan sehat. Menurut dia, ada sejumlah bahaya tersembunyi dari menggunakan atau mengakses internet.
Contohnya, phising dengan pemberian data/informasi pribadi yang lengkap yang berpotensi merugikan finansial pengguna, pelanggaran hak kekayaan intelektual lantaran kurangnya pengetahuan mengenai hak cipta, atau pencurian data pribadi yang sangat rawan digunakan sebagai tindak kejahatan.
“Oleh karena itu, jangan mudah memberikan informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, tanggal lahir, atau bahkan password kepada siapapun selama berinteraksi di internet. Itu bisa menjadi celah kejahatan yang dapat merugikan kita,” kata Aswad.
Tag
Berita Terkait
-
Internet Governance Training, Perkuat Tata Kelola Internet Indonesia
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah
-
IHSG Berpotensi Rebound, Ancaman Shutdown AS Diabaikan Wall Street
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Antam Naik Jadi Rp 2.335.000, Emas UBS Lagi Turun!
-
Emas Meroket! Ini 3 Alasan di Balik Kenaikan Harga Mineral Pada September
-
Mengenal Bintang Jasa Utama yang Diberikan Presiden Prabowo ke Ray Dalio
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual